Garuda tergelincir di Pekanbaru, maskapai lain merugi
Merdeka.com - Insiden tergelincirnya pesawat Boeing 737 NG-800 bernomor GA 174 milik Garuda Indonesia saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Selasa (17/7), diklaim merugikan maskapai lain yang melayani rute Pekanbaru.
"Ini insiden Garuda yang berimbas sampai ke mana-mana, dan menempatkan maskapai lain dalam posisi sulit," kata District Manager Batavia Air Pekanbaru Bachtiar di Pekanbaru, Rabu (18/7) dini hari seperti dikutip Antara.
Ratusan calon penumpang maskapai lain seperti Lion Air, Batavia Air, dan Sriwijaya Air yang sedianya berangkat dari Pekanbaru terpaksa bertahan di bandara hingga Rabu dini hari. Para calon penumpang mengaku kesal karena pihak manajemen maskapai tidak memberikan kompensasi penginapan untuk mereka, pascapembatalan akibat insiden Garuda.
"Tidak ada kompensasi menginap karena kesalahan bukan pada Batavia," katanya.
Akibat menunggu hingga dini hari, para calon penumpang banyak yang tidur di lantai bandara dan di sudut-sudut ruang terminal bandara. Sayangnya, manajemen Garuda Indonesia terkesan tidak peduli dengan insiden yang mengakibatkan terlantarnya calon penumpang maskapai lain.
"Secara kemanusiaan memang kurang bisa diterima, tapi kami mohon maaf, kebijakan dari Jakarta tidak memberikan kompensasi menginap," kata Bachtiar.
Senada dengan Bachtiar, Station Manager Sriwijaya Air Pekanbaru Ahmad Bustomi juga mengaku tidak dapat memberikan kompensasi menginap kepada calon penumpangnya.
Hingga saat ini, katanya, yang dapat diusahakan oleh Sriwijaya Air mencoba minta bantuan otoritas bandara untuk menyediakan tempat menginap untuk calon penumpang yang bertahan. Kepada calon penumpang yang membatalkan keberangkatan, pihaknya akan mengembalikan uang tiket.
"Bagi penumpang Sriwijaya yang membatalkan penerbangan kami akan kembalikan uang tiket secara utuh, dan hingga saat ini, sudah banyak yang melakukan 'refund'," kata Bustomi.
Akibat ketiadaan dongkrak salvage di Pekanbaru, pihak otoritas Bandara SSK-II Pekanbaru tidak dapat melakukan prosedur evakuasi terhadap pesawat Garuda dari ujung barat landasan pacu hingga Rabu dini hari.
Sebanyak 19 penerbangan dibatalkan secara resmi pada pukul 22.30 WIB setelah sebelumnya ditunda tanpa kejelasan, sejak sore hari karena bandara secara resmi ditutup.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara Minangkabau Tutup akibat Erupsi Gunung Marapi
Penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDampak Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan Bali-Jepang Via Manado Dibatalkan
Seperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong
Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Erupsi, Bandara Internasional Minangkabau Padang Ditutup Sementara
Sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaAngkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaSejarah Lanud Sulaiman Bandung, Diambil dari Nama Prajurit AURI yang Gugur saat Kecelakaan Pesawat
Nama Lanud Sulaiman diambil dari seorang prajurit AURI yang gugur karena kecelakaan pesawat di Kiaracondong.
Baca SelengkapnyaPenampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnya