Gara-gara tebang pohon, ibu dipolisikan anak
Merdeka.com - Manisa (45) terpaksa melaporkan ibu kandungnya, Artija (67) ke polisi karena terus bertikai soal tanah. Kasus ini terus berlanjut, dan akan segera disidangkan.
Kasus antarkeluarga ini bermula ketika tahun 2004, Manisa membeli tanah seluas 603 meter di Wirolegi, Sumbersari, Jember, Jawa Timur. Namun, oleh Ismail (50), kakak Manisa, tanah itu diakui sebagai warisan. Klaim itu juga diamini oleh Artija.
"Tanah itu bukan warisan. Manisa memiliki surat-surat, akte, dan bukti pembelian," kata Kanit Reskrim Polsek Sumbersari Ipda Suyitno kepada merdeka.com, Jumat (15/3).
Menurut Suyitno, perselisihan semakin parah ketika Ismail dengan dibantu anaknya Muhamad Syafii (24) mulai bertindak arogan. Bahkan, Ismail juga mengerahkan massa untuk melakukan intimidasi.
"Tanah itu dipagar, dihadang batu besar, dan pohon-pohon seperti bambu, bayur, kedung ditebang," katanya.
Berdasarkan laporan Manisa pada 12 Oktober 2012, polisi akhirnya melakukan penyelidikan. Pada 22 Oktober tiga orang terlapor yakni, Artija, Ismail dan Muhamad Syafii ditingkatkan statusnya sebagai tersangka dengan jerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian. Meski begitu, ketiganya tak ditahan.
"21 Februari berkasnya sudah P21. Sekarang tinggal tunggu proses persidangan," tutur Suyitno.
Suyitno mengaku sudah memberi masukan agar perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan, namun menemui jalan buntu. "Ibu dan kakaknya justru tidak mau berdamai," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaKedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.
Baca SelengkapnyaDari perceraian tersebut, HA wajib memberikan nafkah terhadap anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Kombes menceritakan bahwa sang ayah hanya seorang Tamtama TNI, kini dirinya selangkah lagi bisa jadi Jenderal Polisi.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya