Ganjar sebut Greenpeace di balik penolakan warga soal PLTU Batang
Merdeka.com - Proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah berkapasitas 2x1.000 Mega Watt (MW) sampai saat ini terus digenjot. Hal ini sebagai upaya antisipasi krisis listrik yang diprediksi akan terjadi di wilayah Jawa Tengah di tahun 2017. Sehingga, mau tidak mau proses pendirian PLTU Batang di Jawa Tengah harus dilakukan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku mencurigai, penolakan warga atas pembangunan PLTU atas dorongan pihak aktivis lingkungan Greenpeace.
"Saya sudah berikan luasan lebih (ganti tanah) gak mau. Kemudian diberi insentif juga gak mau. Di akhir cerita katanya mereka sudah komitmen pada Greenpeace," kata Ganjar Pranowo saat acara Musrenbangwil di Gedung Ghradika Bhakti Pradja, Kompleks Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (26/4).
Dia mengingatkan kepada seluruh pihak untuk mengantisipasi adanya kelangkaan pasokan listrik, jika tidak mampu membangun pembangkit listrik baru.
"Jateng akan defisit listrik pada 2017. Kami mau ikut dorong realisasi 35.000 megawatt,"
Ganjar menjelaskan pembangunan PLTU Batang menjadi kebutuhan vital akan pentingnya energi, terutama listrik. Kekurangan listrik juga harus segera diselesaikan.
"Energi kita masih sangat kurang. Harus diputuskan dengan melibatkan perusahaan besar dalam proses pembangunanya," terangnya.
Ganjar mengaku heran, pasalnya masih banyak warga yang menolak terhadap proses pendirian pembangkit listrik.
"Jika memang tidak boleh, warga semestinya memberikan alternatif lain sehingga usulan bisa dilakukan pengkajian," ungkapnya.
Ganjar mengungkapkan, warga semestinya tidak bisa berposisi dengan sikap langsung menolak tanpa adanya alasan yang jelas.
"Apalagi penolakan atas permintaan dari pihak-pihak tertentu. Kalau ada alternatif lain kasih saya, yang terdampak di Batang sebenarnya pernah kumpul di rumah saya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menyebut hingga saat ini partai berlambang Banteng belum memutuskan sikapnya.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut Provinsi Jawa Tengah merupakan markas besarnya.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, pihaknya memiliki tiga pilar untuk menjaga agar suara di Jawa Tengah tidak direbut pihak lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar mengatakan Jawa Tengah harus tetap menjadi kandang PDIP.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaGanjar berkeliling di sejumlah daerah seperti Cilacap hingga Banyumas pada Selasa (9/1).
Baca SelengkapnyaDirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar mengakui disela-sela kunjungan ke daerah kerap menerima keluhan
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengaku optimis menang di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya