FUI dampingi keluarga pertanyakan nasib tiga terduga teroris Medan

Merdeka.com - Pihak keluarga belum mendapat kejelasan perihal keberadaan tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Medan, Selasa (6/6). Pejabat Polda Sumut yang mereka temui menyatakan kasus itu sepenuhnya ditangani Mabes Polri.

"Tadi ada beberapa pejabat Polda Sumut yang kita temui, menyatakan tidak mengetahui. Katanya seluruh penanganan kasus itu dari Jakarta," kata Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Indra Suheri yang mendampingi keluarga terduga teroris saat menyambangi ke Mapolda Sumut, Kamis (8/6).

Keluarga bersama pengacara dan pengurus FUI sengaja datang ke Mapolda Sumut untuk mendapat kepastian terkait penangkapan tiga terduga teroris itu. "Kami datang agar Polda Sumut dapat memberikan kepastian jaminan hukum kepada siapa pun, terutama dari anak dan istri yang mereka bawa," kata kata Irwansyah Ade Lesmana, salah seorang pengacara keluarga.

Mereka juga ingin mengetahui keberadaan AY, warga Karang Sari, Sari Rejo, Medan; RA, warga Jalan Jermal XII Gang Haji Medan; dan JH, warga Jalan Platina 2, Titi Papan, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumut.

Menurut pengacara, ketiga orang itu diamankan tanpa ada pemberitahuan resmi terkait alasannya. Penggeledahan yang dilakukan, Rabu (7/6), sehari setelah penangkapan, tanpa disertai surat resmi. Begitu juga dengan penyitaan, tidak disertai tanda terima.

"Jangankan tanda terima, pemberitahuan pun tidak ada. Seharusnya jika ada yang dibawa, dibuat tanda terima apa yang dibawa. Karena itu ada atau tidak yang dibawa tidak kami ketahui," sebut Irwansyah.

Sementara itu, Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul sudah menyatakan R (37), J (41), dan A (46) memang diamankan Densus 88 Antiteror Polri. Ketiganya masuk daftar sejumlah orang yang diamankan polisi di beberapa lokasi di Indonesia karena terlibat jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Selain tiga orang yang diamankan di Medan, 5 orang lainnya diamankan di Serang dan Cilegon. Ada tiga lainnya yang diamankan di Bandung.