Freddy ngaku pernah pakai mobil jenderal bawa narkoba, ini kata TNI
Merdeka.com - Terpidana mati Freddy Budiman sempat memberikan pengakuan kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar. Dalam pertemuan yang berlangsung tahun 2014 lalu itu Freddy menyebutkan ada perwira TNI, Polri dan BNN yang terlibat, bahkan menerima uang setoran.
Dalam kesaksian Freddy yang dituliskan Haris, Freddy mengaku telah menyuap pejabat tinggi BNN hingga Rp 450 miliar dan Rp 90 miliar untuk polisi demi melancarkan bisnisnya mengimpor dan mengedarkan narkoba di Indonesia.
Tak cuma itu, dalam pengakuannya, Freddy pernah satu mobil dengan jenderal TNI bintang dua. Mobil itu berisi penuh dengan narkoba. Dia menyopiri mobil itu, sementara sang jenderal duduk di sampingnya dalam perjalanan Medan-Jakarta.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman enggan menanggapi kabar yang diedarkan dari Haris tersebut. Sebab, informasi itu tak memberikan bukti-bukti otentik mengenai keterlibatan seorang jenderal dalam peredaran narkoba.
"Kita tidak mau menanggapi kabar tidak jelas seperti itu," kata Tatang saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (29/7).
Soal tudingan tersebut, Tatang mengaku kesulitan untuk menelusuri identitas jenderal berbintang dua yang keluar dari mulut Freddy. Sebab, perwira tinggi dengan pangkat yang sama cukup banyak dan terbagi dalam tiga matra, yakni darat, laut dan udara.
"Kalau tidak tunjukkan identitas susah, enggak bisa raba-raba, susah. Ada datanya lengkap baru dalami, kalau sifatnya bintang dua kan banyak, ada laut, ada darat, ada udara, kan susah," tegasnya.
Diketahui, beberapa jam sebelum eksekusi mati Freddy Budiman, beredar pengakuan koordinator KontraS Haris Azhar, atas cerita Freddy Budiman terkait kebusukan BNN dan Polisi dalam menjalankan tugas pemberantasan narkoba.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah meminta mengusut pengakuan Freddy Budiman ini.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan Jaringan Fredy Pratama itu ditangkap selama tahun 2020-2023.
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya menangkap 8 jaringan Freddy Pratama di Lampung
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaKesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.
Baca Selengkapnyandri telah delapan kali melakukan pengawalan sehingga 150 kg sabu dan 2.000 butir pil ekstasi lolos beredar.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaRW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenderal bintang dua itu awalnya disambut Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono
Baca Selengkapnya