FPI dan MUI sangkal bubarkan dialog Islam-Kristen di Surabaya
Merdeka.com - Front Pembela Islam (FPI) membubarkan acara Dialog Teologis Islam-Kristen, bertema Tekstual Criticism: Membedah Beragam Varian Teks-Teks Alkitab & AlQur'an di Rumah Makan Forum di Jalan Margorejo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/6) malam.
Namun, ketika dikonfirmasi terkait masalah ini, pihak FPI enggan berkomentar dan menyerahkan masalah ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.
"Saya kasih nomor asisten Ketua FPI Surabaya, Ustadz Khoiruddin yang bernama Wito, nanti kontak saja ke beliau (Wito) dulu ," kata Ketua FPI Jawa Timur, Habib Haidar Al-Hamid singkat, Rabu (12/6).
Sementara Wito, saat dihubungi via telepon selulernya, langsung meminta untuk menghubungi MUI Jawa Timur. "Agar informasinya tidak simpang siur, bisa langsung ke MUI Jatim saja yang lebih kompeten terhadap masalah itu," ujarnya.
Sedangkan Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Jawa Timur, Abdurrahman Aziz mengatakan, tidak ada pembubaran dalam kejadian tersebut. "Acara itu memang sudah selesai, jadi tidak dibubarkan," terangnya.
Selain itu, Aziz juga menegaskan, kalau kelompok orang yang mendatangi acara dialog di Wisma Keuskupan Jalan WR Supratman, Surabaya, itu bukan dari FPI. "Mereka bukan dari FPI, tapi dari Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB) yang memang di dalamnya ada FPI. Makanya ada yang pakai atribut FPI itu," terang Azizi.
Diakui Aziz, kalau acara itu memang tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. Bahkan, dia melanjutkan, panitia sudah tiga kali pindah tempat. Yang pertama digelar di Rumah Makan Forum.
Karena tidak mendapat izin, dia melanjutkan, panitia memindah acara ke sebuah tempat di Jalan Margorejo Indah, Surabaya. Kemudian kegiatan pindah lagi di Wisma Keuskupan, Jalan WR Supratman itu.
Diberitakan sebelumnya, terkait insiden itu, pihak kepolisian dari Polrestabes Surabaya juga mengakui kalau acara tersebut memang tidak berizin, sehingga polisi berniat membubarkan acara tersebut. Bahkan, pihak kepolisian juga khawatir terjadi konflik.
"Kami memang sengaja hendak membubarkan acara tersebut karena tidak memiliki izin. Terlebih lagi, acara itu rentan terjadi kerusuhan," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran Respons Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Jernihkan Suasana
Gibran menilai pertemuan tersebut merupakan langkah baik yang dilakukan oleh para petinggi partai untuk menjaga silaturahmi dan komunikasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaDitanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Ada Pembicaraan Kemungkinan PDIP Masuk Koalisi
Menurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca SelengkapnyaJokowi Titip Salam Buat Cak Imin, Budi Arie Singgung Upaya Membangun Persatuan
Jokowi menitip salam untuk Cak Imin, melalui dua menteri dari PKB
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca Selengkapnya