Fahri Hamzah sebut Jokowi kaget saat dikasih tahu keganjilan e-KTP
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meyakini ada keganjilan besar dalam kasus korupsi e-KTP. Dalam kesempatan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Fahri menyampaikan gonjang-ganjing e-KTP itu.
Keganjilan yang diyakini oleh Fahri, yaitu terkait hasil dari tiga kali audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan tak ada indikasi penyimpangan dalam proyek e-KTP. Namun, kata Fahri, kasus e-KTP meledak usai Agus Rahardjo yang disebutnya memiliki konflik kepentingan menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Banyak yang Presiden belum tahu dan belum mendapat laporan. Jadi dia kaget juga nih dengan keterangan yang saya sampaikan. Misalnya saya bilang ini kasus periode (pemerintahan) lalu Pak, bilang gitu kan. Kemudian saya bilang kasus ini sebetulnya udah diaudit tiga kali oleh BPK dan tidak ada masalah tiba-tiba sekarang kok meledak beliau kaget sekali 'oh udah ada audit'," kata Fahri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3).
Fahri meyakini ada konflik kepentingan dalam kasus e-KTP. Maka dari itu, Politikus asal NTB ini meminta Agus Rahardjo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua KPK. Fahri menilai Agus memiliki peran besar dalam perencanaan dan pengaturan pemenang tender proyek e-KTP saat menjabat sebagai Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan Ketua KPK.
Fahri melihat kepentingan Agus terlihat saat audit BPK mulai tahun 2012, 2013 dan 2014, menyebut proyek e-KTP bersih dari korupsi. Namun, saat Agus duduk di pucuk pimpinan KPK, proyek itu dianggap terindikasi korupsi.
"Karena itu lah karena ada konflik ini saya kira Ketua KPK harus mengundurkan diri, karena sudah terlalu telanjang conflict of interestnya."
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Faisal, apa yang disampaikan oleh Agus Rahardjo tidak disertai dengan bukti-bukti otentik dan berdasarkan fakta-fakta hukum.
Baca SelengkapnyaFahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMeski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya