Fadli Zon minta pembully Prabowo saat pilpres diusut
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku heran adanya penangkapan terhadap tukang tusuk sate oleh Mabes Polri. Menurut dia, bully yang dilakukan masyarakat melalui jejaring sosial juga menimpa ketua umumnya Prabowo Subianto.
"Bagaimana dengan orang yang membully Pak Prabowo waktu capres kemarin? Itu harus diusut juga dong. Termasuk yang lain," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/10).
Lebih lanjut, pimpinan DPR itu meminta kasus yang menimpa tukang tusuk sate itu jangan sampai dijadikan sebagai ajang pencitraan. Yang mana, aparat penegak hukum hanya cari muka terhadap presiden yang baru.
"Jangan menjadikan hukum untuk alat politik dan alat cari muka," tegasnya.
Fadli menambahkan, di era Presiden SBY tidak dijumpai adanya kritikan dan hujatan hingga berakhir ke ranah pidana. Oleh karena itu, pihaknya berharap dalam kasus ini dapat diselesaikan secara tuntas dan fair.
Sebelumnya diketahui, aparat Kepolisian Mabes Polri membekuk seorang pria bernama Muhammad Arsad karena dituding menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pria 23 tahun itu mem-bully Jokowi via Facebook pada masa Pilpres 2014 lalu.
Arsad membuat dan menyebarkan editan foto pornografi yang melibatkan Jokowi dan Megawati. Polisi menangkap Arsad setelah ada pelaporan dari PDIP sebelum pilpres lalu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo memuji Zulhas sebagai sosok sahabat lama dan seperjuangannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Ketum PAN Zulkifli bisa terkejut bila nantinya PAN diberikan lebih dari apa yang sudah diajukan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto menyadari kurang pandai berbicara di depan publik.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto buka suara soal banyak tuduhan negatif kepada dirinya pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak menilai jika Prabowo Subianto mengedepankan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan kelompoknya
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menghargai sikap partai NasDem yang mau kembali rukun setelah Pilpres 2024 selesai.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak sabar menuju hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya