Evakuasi Sukhoi hari ini lebih lambat karena cuaca buruk
Merdeka.com - Tak seperti hari sebelumnya, proses evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di sekitar Gunung Salak, Bogor, hari ini berjalan lebih lambat. Penyebabnya adalah cuaca yang buruk di sekitar lereng gunung.
"Cuaca hari ini lebih jelek dari kemarin," kata Danlanud Atang Sanjaya, Marsekal Pertama Tabri Santoso, kepada wartawan di Posko Cijeruk, Bogor, Minggu (13/5).
Proses evakuasi pun telah dihentikan jelang magrib tadi. Proses pencarian korban dan puing-puing pesawat yang berserakan di jurang akan kembali dilanjutkan besok.
"Cuaca memburuk rest area di sana sudah tertutup awan, besok pagi kita akan lanjutkan kembali proses evakuasi," jelasnya.
Dari Lanud Halim Perdanakusuma, Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo juga membenarkan bahwa proses evakuasi sudah dihentikan. Padahal, sore tadi tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban yang dimasukkan dalam dua kantong. Namun, belum bisa dibawa ke helipad Cijeruk dan diterbangkan ke Lanud Halim karena terkendala cuaca.
"Masih ada dua kantong jenazah tapi karena cuaca buruk sehingga helikopter tidak bisa masuk ke sana. Dan hari sudah larut malam, karenanya evakuasi kita hentikan dulu sejenak," jelas Daryatmo di Lanud Halim.
Dia menambahkan, sampai hari ini sudah ada 22 kantong yang berisi jasad dan properti korban pesawat nahas itu yang dikirimkan ke RS Polri. Untuk hari ini sendiri, lima kantong dievakuasi melalui jalur udara dan satu melalui jalur darat.
"Sudah ada 22 kantong di Rumah Sakit Polri. Besok pagi kita mulai lagi, tapi dihentikan itu bukan berarti operasi ditutup, tidak. Tim SAR di sana tetap menjalankan tugas," tegas Daryatmo.
Saat ini posisi tim SAR sudah mendekati puing-puing pesawat yang potongannya lebih besar. Dia berharap cuaca di sekitar Gunung Salak lebih bersahabat agar proses evakuasi berjalan lancar.
"Tim kita sekarang sudah berada di bawah, sudah berada juga dekat dengan puing-puing yang kami anggap lebih besar," tutup Daryatmo.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca Selengkapnya