Epidemiolog Sebut Mutasi Corona B117 Hambat Pembentukan Herd Immunity
Merdeka.com - Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan varian baru virus corona B117 70 persen lebih menular dibandingkan SARS-CoV-2. Tingkat reproduksi efektif (Rt) mutasi B117 di atas angka 5. Sementara tingkat reproduksi efektif SARS-CoV-2 hanya 3,8.
"Jadi kalau B117 berarti hampir dua kali lipat (penularannya). Bisa tulari 5 sekian orang," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (2/3).
Meski demikian, Windhu menyebut, mutasi corona B117 tidak terlalu mematikan. Hanya saja, tingkat penularan dari satu orang ke orang lainnya sangat cepat.
"Tapi meski tidak begitu mematikan tentu akan lebih sulit menangani pandemi yang tingkat penularannya lebih cepat," sambungnya.
Menurut Windhu, masuknya varian baru virus corona B117 bisa menyulitkan pemerintah membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity dengan vaksinasi Covid-19. Sebab, tingkat penularan mutasi B117 yang sangat cepat mengharuskan pemerintah meninjau kembali target sasaran vaksinasi Covid-19.
"Kalau sudah terlanjur menyebar ke banyak orang penduduk Indonesia maka nanti untuk mengendalikan pandemi melalui vaksinasi kita harus butuh orang yang divaksinasi tidak cukup 70 persen melainkan 81 persen. Jadi kalau 81 persen dari 270 juta jiwa itu kurang lebih 205 juta orang (harus divaksinasi Covid-19)," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengungkap ada temuan dua kasus mutasi virus corona B117 di Indonesia. Mutasi virus tersebut baru ditemukan pada Senin (1/3) malam.
"Tepat satu tahun hari ini, kita menemukan mutasi B117, UK mutation di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Satu Tahun Pandemi Covid-19.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca Selengkapnya