Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Enam tahun peringatan gempa Yogyakarta

Enam tahun peringatan gempa Yogyakarta gempa jogja. merdeka.com/merdeka/istimewa

Merdeka.com - Genap enam tahun gempa bumi mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di tengah-tengah warga Yogyakarta memulai aktifitasnya di pagi hari, tepatnya hari Sabtu Wage, tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB, gempa berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta. Sedangkan United States Geological Survey menyebutkan bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan 6,2 skala Richter.

Gempa tersebut diketahui berpusat di Samudra Hindia, 33 kilometer sebelah selatan Kabupaten Bantul. Kurang lebih 52 detik lamanya, gempa bumi tersebut memporak-porandakan 4 kabupaten yang terdapat di wilayah Yogyakarta, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, dan kotamadya Yogyakarta.

Adapun di bagian sebelah, barat dan utara Yogyakarta, enam kabupaten di Jawa Tengah juga merasakan dampaknya yaitu Boyolali, Klaten, Magelang, Purworejo, Sukoharjo, dan Wonogiri. Dua kabupaten yang paling parah terkena bencana gempa ini adalah kabupaten Bantul, DIY dan kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Informasi resmi dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa pusat gempa terletak pada koordinat 8,007° Lintang Selatan dan 110,286°Bujur Timur (dekat pantai, kurang lebih 25 kilometer barat daya kota Yogyakarta, dan kurang lebih 115 kilometer selatan kota Semarang), dengan kedalaman 17,1 kilometer.

Walaupun pusat gempa berada di laut, namun tidak menyebabkan tsunami. Gempa di Yogyakarta juga dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen, dan Banyumas. Getaran juga dirasakan di sejumlah Propinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Magetan, Pacitan dan beberapa kabupaten lainnya.

Aktivitas sesar mendatar berarah Barat Daya-Timur Laut, berkedudukan N231°E, Dip 86° Slip 3° menyebabkan gempa ini terjadi. Gempa di Yogja ini pada kedalaman rendah di lempeng Sunda di atas zona lempeng Australia. Gerakan tektonik di Jawa didominasi oleh gerakan lempeng Australia ke arah timur laut di bawah lempeng Sunda dengan kecepatan relatif sekitar 6 cm/tahun.

Setelah gempa utama yang terjadi pada pukul 05.57 WIB, gempa susulan juga terjadi beberapa kali, pukul 06.10 WIB, 08.15 WIB dan pukul 11.22 WIB.

Akibat gempa bumi ini, ratusan gedung perkantoran ataupun perbelanjaan dan ribuan rumah ambruk serta rusak berat. Bahkan instalasi listrik dan komunikasi juga tak berfungsi.

Bandara Yogyakarta, Adisucipto juga dialihkan ke bandara Ahmad Yani Semarang dan bandara Adisumarmo Solo. Perguruan tinggi pun juga tak lepas kena imbas daripada gempa berkekuatan 5,9 skala Richter. Seperti STIE Kerja Sama dan ISI (Institut Seni Indonesia) yang terletak di jalan Parangtritis rusak sangat parah.

Selain itu, situs-situs kuno dan tempat wisata juga mengalami kerusakan akibat gempa ini. Candi Prambanan dengan runtuhnya beberapa batuan bagian candi, makam Imogiri, candi Borobudur, obyek wisata Kasongan dan termasuk juga bangsal keraton Yogyakarta.

Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter ini menyebabkan lebih dari 5.700 orang meninggal, 37.927 orang luka-luka dan menghancurkan 135 ribu rumah. Karena masih tergolong pagi hari, gempa ini membuat banyak orang terperangkap di dalam rumah khususnya anak-anak dan orang tua. Tak heran jika mayoritas korban merupakan orang yang berusia lanjut dan anak-anak yang kemungkinan tidak sempat menyelamatkan diri ketika gempa berlangsung.

Korban meninggal pada umumnya tertimpa bangunan yang roboh, sementara korban luka-luka juga banyak terjadi akibat kepanikan yang luar biasa. Mereka panik karena setelah gempa terjadi, ada isu bahwa akan terjadi tsunami. Arus lalulintas menjadi kacau dan banyak tabrakan yang mengakibatkan orang terluka.

Semua rumah sakit pemerintah ataupun swasta penuh dengan korban gempa ini. Baik yang luka ringan, parah ataupun yang meninggal. Rumah sakit pun tidak mampu menampung korban gempa ini, akibatnya banyak pasien yang dirawat di halaman-halaman bahkan jalan pinggiran rumah sakit.

Kini enam tahun sudah berlalu dari pagi yang memilukan itu, tetapi hingga kini duka dan trauma akan gempa masih melekat kuat di benak warga Yogyakarta.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dalam Setahun Yogyakarta Diguncang 2.202 Gempa, Ini Penyebabnya
Dalam Setahun Yogyakarta Diguncang 2.202 Gempa, Ini Penyebabnya

Dalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peristiwa 17 Januari:  Gempa Dahsyat Melanda Kobe, Salah Satu Gempa Terparah yang Merusak Jepang
Peristiwa 17 Januari: Gempa Dahsyat Melanda Kobe, Salah Satu Gempa Terparah yang Merusak Jepang

Gempa bumi besar Hanshin terjadi pada tanggal 17 Januari 1995 di Jepang, dengan kekuatan 7,3 skala Richter.

Baca Selengkapnya
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG

Gempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan

Getaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.

Baca Selengkapnya
Tiga Kali Sumedang Diguncang Gempa
Tiga Kali Sumedang Diguncang Gempa

Dalam sehari Kabupaten Sumedang diguncang tiga kali gempa.

Baca Selengkapnya
58 Kali Gempa Tektonik Guncang Sulawesi Utara
58 Kali Gempa Tektonik Guncang Sulawesi Utara

Sebanyak 58 kejadian gempa tersebut terjadi selama periode 22-28 Desember 2023

Baca Selengkapnya
Sumedang Kembali Diguncang Gempa Dua Kali di Awal Tahun 2024
Sumedang Kembali Diguncang Gempa Dua Kali di Awal Tahun 2024

Gempa susulan pascagempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat kembali terjadi.

Baca Selengkapnya