Empat Warga Meninggal Dunia Akibat Gempa M 5,2 di Kota Jayapura Papua
Merdeka.com - Sebanyak empat warga meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,2 yang mengguncang Kota Jayapura, Papua. Keempat korban ditemukan di bawah puing bangunan kafe yang roboh.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Asep Khalid menjelaskan, letak kafe tersebut berada di atas perairan di kawasan Kota Jayapura.
"Kafe ada yang roboh dan di situ ada empat meninggal. (Para korban) Ada di kafe, guncangan lalu roboh. Roboh lalu (para korban) tertindih. Langsung jatuhnya ke laut bangunannya. Bangunannya ada di pinggir talud," jelas Asep melalui keterangan pers.
Asep menyebut bangunan seperti rumah, fasilitas umum, dan fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan. Beberapa pasien di RSUD Kota Jayapura dievakuasi ke halaman gedung untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Keluar-keluar betul. Semuanya (pasien) di luar," jelas Asep.
Tim BPBD Kota Jayapura bersama lintas instansi terkait masih mendata kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa. Tim gabungan juga mendirikan tenda posko dan tenda darurat untuk evakuasi sementara.
“Kami di tim TRC sebagian memantau di lokasi. Kami di sini ada bangun posko untuk kita buat laporan. Selebihnya tim BPBD Provinsi Jayapura juga bantu tenda di RSUD,” ujar Asep.
Pemicu Gempa
Sementara itu, berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 13.28 WIB atau 15.28 WIT itu berpusat di 2.60 LS dan 140.66 BT pada kedalaman 10 kilometer.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, berdasarkan lokasi episentar, gempa yang terjadi di Kota Jayapura dipicu aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi mengalami mekanisme pergerakan geser.
“Memperhatikan lokasi hiposenter, gempa ini merupakan dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” kata Dwikorita dalam konferensi pers, Kamis (9/2).
Dia menyebut, sejumlah daerah terdampak gempa tersebut. Kota Jayapura merasakan guncangan dengan skala V MMI. Artinya, getaran dirasakan semua penduduk dan membangun orang tidur. Getaran dengan skala V MMI ini bisa mengakibatkan dinding retak.
Kemudian Kabupaten Keerom merasakan guncangan dengan skala III sampai IV MMI. Ini menunjukkan, getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu.
“Dirasakan pula di Kabupaten Jayapura dengan skala III MMI. Artinya getaran terasa dalam rumah, seakan-akan truk berlalu. Gempa ini menimbulkan kerusakan di beberapa bangunan Jayapura,” jelas Dwikorita.
Dwikorita memastikan, gempa magnitudo 5,2 yang mengguncang Kota Jayapura tak memicu tsunami. Kepastian ini berdasarkan hasil pemodelan numeris.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
Baca Selengkapnya