Emosi disindir saat main judi, ayah ajak 2 anaknya buat aniaya teman
Merdeka.com - Wayan Sudi (60), bersama dua putranya terpaksa meringkuk di tahanan Polres Klungkung, Bali. Mereka terpaksa diciduk lantaran telah menganiaya Putu Sulascaria (44) ketika main judi ceki.
Kedua anak Sudi, yakni Putu Sunardita (40) alias Gepeng dan Kadek Darmika (38) alias Cong Dek. Mereka menganiaya Sudi dengan main tebas hingga membuat korban Sulascaria sekarat akibat terkena sabetan pedang.
Informasi dihimpun, bapak dan dua anaknya itu asal Banjar Tengah Desa Tegak Kecamatan Klungkung. Mereka awalnya diamankan warga sebelum dijemput petugas kepolisian dari Polsek Kota Klungkung.
Adapun kronologis penganiayaan, terjadi di sebuah warung milik Pak Moyo sekitar Pasar Tegak, Desa Tegak. Kala itu Sudi tengah asyik main judi, sedangkan Sulascaria hanya menonton.
Saat permainan berlangsung antara Sulascaria dengan Sudi terlibat saling sindir. Mereka saling ejek sehingga membuat permainan judi ceki yang berlangsung di warung pak Moyo di Pasar Tegak berhenti.
Keduanya sempat saling cekcok, namun berhasil dilerai para pemain judi ceki lainnya. Sempat redam sesaat dan Sudi memilih pulang. Ternyata kepulangan Sudi justru mengadu kepada kedua putranya.
Tak berselang lama, Sudi bersama kedua putranya kembali mendatangi tempat judi ceki yang tak jauh dari rumahnya. Bahkan mereka datang sambil membawa senjata tajam.
Sampai di depan warung pak Moyo, bapak dan kedua anaknya langsung menyerang korban Sulascaria. Korban berusaha menangkis serangan senjata bapak itu menggunakan tangan kosong. Melihat korbannya tak berdaya, ketiga pelaku langsung pergi.
"Saat itu juga pelaku diamankan warga, sedangkan korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat," ungkap Kapolsek Kota Klungkung, AKP Made Karsa, Selasa (28/6).
Kapolsek menyebut kejadiannya sekitar pukul 14.00 WITA. Para pelaku juga langsung diamankan. "Saat ini ketiga pelaku dan sejumlah saksi sudah dimintai keterangannya," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca Selengkapnya