Eks Panglima TNI: Pencopotan Pangdam IV Diponegoro tepat!
Merdeka.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menilai pencopotan Panglima Kodam (Pangdam) IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso adalah keputusan paling tepat. Hardiono kini dimutasi menjadi staf Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
"Tepat itu yang paling tepat," kata Endriarto di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Sabtu (6/4).
Namun dia meminta ucapan Pangdam yang awalnya ngotot tidak ada keterlibatan prajurit dalam penyerangan Lapas Cebongan tak terus dijadikan polemik. Saat ditanya apakah ada kemungkinan Pangdam ingin menutupi, Endriarto enggan menanggapi.
"Sebenarnya saya tidak tahu beliau menutupi atau memang tidak punya data. Tapi katanya dia belum punya data," ujarnya.
Tapi dia bisa menjamin bahwa tidak ada yang disembunyikan dan apalagi mengindikasi adanya keterlibatan prajurit.
"Sampai saat ini saya belum melihat ada indikasi. Kalau ada keterlibatan prajurit maka hukum akan ditegakkan," ungkapnya.
Pasca terjadi penyerangan di Lapas Cebongan, dengan lantang Pangdam Hardiono mengatakan bahwa tidak ada satu pun prajurit TNI AD yang terlibat terkait penembakan empat tersangka penganiayaan yang menewaskan Sersan satu Heru Santoso di Hugo's Cafe.
Padahal tim investigasi TNI AD mengungkap bahwa penyerangan dilakukan 11 prajurit Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bak tak pernah padam, pesona yang dimiliki selalu berhasil membius para penggemarnya.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, sosoknya kedapatan berpose bersama deretan anggota Paspampres.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mayor Dedi Hasibuan dilakukan di Kodam I Bukit Barisan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran dijadikan sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPrabowo datang dikawal ajudanya yang salah satunya adalah Mayor TNI Teddy Indra Wijaya.
Baca SelengkapnyaSang ayah merupakan purnawirawan dengan pangkat Kolonel. Sedangkan sang ibunda saat ini masih bertugas berpangkat Mayor.
Baca SelengkapnyaAjudan Menhan Prabowo, Mayor TNI Teddy bikin salfok waktu kawal Prabowo. Gagah pakai baret merah Kopassus.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMK menilai dalil permohonan Anies-Cak Imin soal dugaan ketidaknetralan TNI dengan kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya di Debat Capres tidak beralasan hukum.
Baca Selengkapnya