Eks Ketua DPC Demokrat Gorontalo juga siap digantung
Merdeka.com - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bualemo Gorontalo, Ismiati siap digantung untuk membuktikan apa yang telah disampaikannya terkait 'politik uang' Anas Urbaningrum dalam kongres Partai Demokrat (PD) tahun 2010 lalu. Menurut Ismi, apa yang telah dia beberkan selama ini di depan penyidik KPK adalah benar.
"Saya siap digantung di Menara Gorontalo kalau bohong," ujar Ismiati di Kantor KPK, Selasa (12/6).
Ismiati datang ke gedung lembaga antikorupsi itu guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi penyelidikan kasus dugaan korupsi pembanguan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Ini merupakan pemeriksaan kedua Ismiati dalam kasus Hambalang.
Kasus Hambalang sangat erat kaitannya dengan kongres Partai Demokrat. Pasalnya, dalam proyek tersebut diduga adanya aliran dana dari perusahaan-perusahaan pendukung Anas yang telah mendapatkan proyek pengerjaan Hambalang.
Saat menjadi saksi untuk terpidana Kasus suap Wisma Atlet Sea Games, Ismiati menyatakan dia pernah menerima sejumlah uang secara bertahap dari tim pemenangan Anas Urbaningrum, dalam kongres Partai Demokrat tahun 2010.
Sebelum hari H Kongres berlangsung di Bandung, lanjut Ismi, dirinya menerima tiga kali sejumlah uang dan BlackBerry di lokasi yang berbeda. Pertama di Hotel Sultan, Jakarta, menerima Rp 15 juta, di hotel Aston Rp 15 juta dan di Hotel Topas, Bandung USD 5 ribu di putaran kedua.
"Uang itu diserahkan melalui Pak Yosep, dari ibu Eva. Setahu saya pak Yosep adalah Korda tim sukses Anas Urbaningrum. Dan Ibu Eva adalah bendahara tim sukses pak Anas Urbaningrum," terangnya.
Dalam pemberian uang tersebut, komitmen untuk memilih Anas sebagai Ketua Umum melalui penandatanganan perjanjian di atas materai untuk memilih Anas.
"Berhubung sudah di hotel Sultan maka pilih pak Anas. Di Hotel Aston di situ ada dana lagi Rp 15 juta. Ya semua yang nginap di hotel Aston memilih pak Anas," jelas Ismiati.
Ismiati juga mengaku, menjelang Kongres Bandung dia juga menerima BlackBerry tipe 8520 (Gemini) dan kupon dari Anas Urbaningrum melalui Yosep.
Seperti diketahui, baik pada kasus Hambalang maupun yang lainnya, Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat telah menyangkal terlibat kasus korupsi. Bahkan, Anas pun melontarkan pernyataan tegas siap digantung di Monumen Nasional (Monas) jika dirinya terlibat kasus korupsi apapun, termasuk Hambalang.
Lantas siapa berbohong, Anas atau Ismi? Dan siapa yang akan digantung?
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan gratifikasi tersebut bakal berlanjut di meja hijau setelah tim jaksa KPK menilai unsur pidana telah lengkap.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, pasangan Ganjar-Mahfud berbeda dengan pasangan calon yang lain yang punya dana banyak, triliunan, sehingga bisa memberikan bantuan sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin ini percaya diri karena selama ini PKB berhasil menang di Jawa Timur setiap pemilu.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, kesal mengetahui pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, diganggu preman.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca Selengkapnya"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnya