Eks Jubir KPK Sebut OTT Bupati Nganjuk Ditangani Pegawai Tak Lulus TWK
Merdeka.com - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, membeberkan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan lembaga antirasuah justru dilakukan para pegawainya yang diduga tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Jadi gini.. OTT kasus besar yg msh selamatkan muka KPK pasca Revisi UU & Pimpinan baru trnyata ditangani Penyelidik/Penyidik yg justru terancam disingkirkan gara2 tes wawasan kebangsaan yg kontroversial," cuit Febri dalam Twitter pribadinya, Senin (10/5).
Febri merinci sejumlah peristiwa OTT dilakukan para pegawai itu, mulai dari komisioner KPU hingga yang terbaru pada hari ini, Bupati Nganjuk.
"Misal: OTT KPU, Bansos Covid19, Benur KKP, Cimahi, Gub Sulsel, Nganjuk dll," rinci Febri.
Walau demikian, Febri tidak mengungkap siapa nama penyidik/penyelidik yang disebut tidak lulus tes TWK namun banyak berkontribusi dalam OTT kasus besar KPK.
Seperti diberitakan, 75 pegawai KPK dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai ASN, karena tidak lulus TWK. Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK Cahya Hardianto Harefa menegaskan belum akan memecat sejumlah pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat atau tidak lulus tes itu.
"Sesuai dengan keputusan bersama disimpulkan selama belum ada keputusan lebih lanjut oleh Kemenpan RB dan BKN RI, sampai saat ini KPK tidak akan berhentikan pegawai yang dinyatakan tidak memenuhi syarat," kata Cahya dalam keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/5).
Menurut Cahya, keputusan diambil hari ini adalah hasil bersama antara pimpinan KPK, Dewas KPK, dan seluruh pihak. "Jadi hasil asesmen TWK ini adalah keputusan bersama yang dinyatakan MS dan TMS," sebut Cahya.
Sumber: Liputan6.com.
Reporter: Ditto Radityo
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaHengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat
Baca SelengkapnyaKPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.
Baca SelengkapnyaAS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca SelengkapnyaKetua DPW NasDem Sumut, Iskandar membenarkan kadernya itu terjaring dalam OTT yang dilakukan KPK.
Baca Selengkapnya