Merdeka.com - Sucipto (48), mantan dosen Universitas Dr Soetomo (Unitomo) ditangkap aparat Polda Jatim karena diduga melakukan praktik pemalsuan ijazah. Saat menjadi dosen, pria bergelar master manajemen itu juga pernah melakukan sejumlah penyelewengan sehingga akhirnya dipecat.

"Yang bersangkutan sudah dipecat sekitar tahun 1990-an karena bermasalah," terang Kepala Departemen Komunikasi Unitomo, drs Dandy Patria Wirawan Msi.

Hal itu dikatakan Dandy saat bersama beberapa civitas akademika Unitomo mendatangi Mapolda Jawa Timur, Kamis (14/6). Pihak Unitomo memberikan karangan bunga kepada Polda.

Dandy melanjutkan, ketika menjadi dosen Unitomo, tersangka terlibat kasus jual beli nilai.

"Sehingga, karena tindakan yang bersangkutan (Sucipto) memalukan institusi, maka pihak universitas mengeluarkan yang bersangkutan. Dengan adanya peristiwa ini, kami mendukung sepenuhnya upaya polisi untuk membongkar sindikat ijazah palsu yang melibatkan institusi kami," ujar dia.

Sementara terkait ijazah palsu versi Sucipto yang sudah beredar di masyarakat, Dandy menjamin ijazah yang sama persis dengan aslinya itu dicetak di luar Unitomo.

"Saya meyakinkan, kalau tidak satu pun orang dalam yang terlibat. Itu murni dicetak sendiri oleh yang bersangkutan. Kalau memang ada orang dalam yang terlibat, kami tidak segan-segan untuk memecatnya," sahut Wakil Rektor II, dr Bachrul Amig mewakil Rektor Unitomo, Prof dr Ulul Albab MS.

Seperti diberitakan kemarin, Subdit I Ekonomi Dirreskrimsus Polda Jawa Timur sukses membongkar sindikat pembuatan ijazah palsu yang dicetak oleh tersangka Sucipto, mantan dosen Unitomo.

Dalam bisnis haram itu, tersangka membandrol ijazah Strata 1 (S1) Rp 12 juta, S2 (Rp 30 juta) dan S3 (Rp 70 juta).

Ribuan ijazah palsu juga disita polisi. Ijazah-ijazah palsu itu mencantumkan nama tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama di Jawa Timur seperti Unitomo Surabaya, Unmer Malang dan Undar Jombang.