Efektifkah langkah pemerintah blokir situs Islam cegah radikalisme?
Merdeka.com - Eksistensi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di timur tengah rupanya juga merembet ke Tanah Air. Beberapa waktu lalu, bahkan warga negara Indonesia diduga hilang dan bergabung dengan ISIS setelah melakukan perjalanan ke Turki.
Tak cuma WNI yang hilang, 12 lainnya juga dipulangkan ke Indonesia oleh pemerintahan Turki. Perjalanan mereka ke Turki belakangan diketahui untuk menemui seorang pria yang sudah lebih dulu bergabung dengan ISIS.
Jelas kejadian itu bak sebuah ancaman serius buat pemerintahan Jokowi-JK. Pemerintah tegas menyatakan perang dengan ISIS.
Sebagai langkah awal, pemerintah bersama BNPT akan menutup segala konten yang dianggap menyebarkan paham yang menyimpang utamanya soal jihad. Senin kemarin, akhirnya 19 situs Islam resmi ditutup.
Juru bicara BNPT Irfan Idris mengatakan pemblokiran situs radikal kepada Kemenkominfo sudah dilakukan analisa dan investigasi.
"Ingin melakukan perubahan dengan cepat menggunakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Takfiri (mengkafirkan orang lain), mendukung, menyebarkan dan mengajak bergabung ISIS. Serta memaknai jihad terbatas," kata Irfan Idris.
Keputusan pemerintah mendatangkan berbagai reaksi. Utamanya dari pemilik situs Islam itu sendiri.
"Kami ingin tertawa melihat realitas ini. BNPT mewakili pemerintah menggampangkan masalah dan setelah itu minta maaf," kata Pemimpin redaksi AQL Islamiccenter.com, Agus Soelarto.
Soal polemik ini, pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai sebenarnya pro kontra hal wajar. Tapi memang, kata dia, harusnya sebelum pemblokiran dilakukan lebih baik dikomunikasikan lebih dulu.
"Ya memang sebaiknya mereka diajak bicara dan ditanya ini arahnya mereka mau ke mana. Kalau kemudian ada perbedaan pandangan, ya semestinya apa yang mereka ungkap bisa jadi alasan membuat alasan untuk seperti itu (melakukan penutupan) pemerintah juga sampaikan alasan kenapa ingin seperti ini," katanya kepada merdeka.com, Rabu (1/4).
Dia setuju bila yang jelas mengarah pada radikalisme ditutup. Tapi tetap, pemikiran antar dua belah pihak disinkronkan lebih dulu.
"Insya Allah dengan tukar pikiran ada komunikasi yang baik dan mencapai kesepahaman," jelasnya.
"Sehingga kalau ini macem-macem namanya, tidak pasti ini radikal juga makanya diperiksa satu per satu," tambah Wawan.
Dia pun tak menilai sikap pemerintah dalam hal ini terburu-buru. Sebab, kajian ini sudah lama dilakukan.
"Saya rasa ini tidak gegabah, dialog sering dilakukan sebelumnya. Tapi memang ke depan perlu ada aturan supaya ada kesepahaman mana yang boleh dilakukan dan dihindari dan penggunaan bahasa agar tidak menimbulkan tensi, ini kan sensitif karena menyangkut keyakinan dan sara," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Demam Panggung yang Efektif, Lakukan Hal Berikut Ini
Mengatasi demam panggung memerlukan pemahaman tentang penyebabnya dan penerapan strategi untuk mengelolanya.
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Respons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaIntervensi adalah Istilah dalam Politik, Begini Penjelasan Lengkapnya
Intervensi ini bisa dikatakan sebagai campur tangan negara diktator dalam urusan negara lain.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnya10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik
Lakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.
Baca Selengkapnya