Dua periode berturut-turut, pensiunan jaksa jadi Jaksa Agung

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memilih HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief. Jika dilihat ke belakang, jejak Prasetyo sampai menduduki pucuk pimpinan Korps Adhyaksa tak berbeda jauh dengan pendahulunya. Keduanya sama-sama pensiunan jaksa.

Basrief Arief mengawali kariernya sebagai Asisten Pidum Kejaksaan Tinggi Jakarta sampai akhirnya menjabat Wakil Jaksa Agung pada 2005. Pria kelahiran Tanjung Enim 23 Januari 1947 ini kemudian pensiun pada 2007.

Selama pensiun, Basrief diketahui menjadi advokat dan membuka kantor hukum, sampai akhirnya ditunjuk dan dilantik sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 26 November 2010.

Sementara itu, Prasetyo mengawali kariernya di Kejaksaan sebagai Kepala Bagian Keuangan dan Materil di Bengkulu, kemudian menjadi kepala kejaksaan di sejumlah daerah, sampai akhirnya menjadi Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum (Jampidum) pada 2005-2006. Pria kelahiran Tuban 9 Mei 1947 ini kemudian pensiun pada 2006 dengan jabatan terakhir Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung.

Jika Basrief memilih menjadi advokat sehabis pensiun, Prasetyo menjajal jalur politik. Prasetyo memilih Partai NasDem yang kemudian ikut mengantarkannya sebagai anggota DPR periode 2014-1019. Karena Presiden Jokowi telah memilih Prasetyo menjadi Jaksa Agung, maka sesuai undang-undang, dia harus melepaskan jabatannya sebagai anggota DPR.

Presiden ke-6 SBY dan Presiden ke-7 Jokowi sama-sama memilih pensiunan jaksa untuk kemudian mejandi Jaksa Agung. Pola yang sama ini terjadi selama dua periode pemerintahan berturut-turut setelah era Hendarman Supandji, Jaksa Agung 2007-2010 yang sebelumnya menjabat Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus).