Dua pendaki Gunung Slamet berhasil dievakuasi
Merdeka.com - Dua pendaki asal SMA Negeri 9 Yogyakarta yang diketahui bernama Koko Setiyoko, 18 tahun, warga Jalan Kusuma Negara dan Pandu Yustisiawan, 18 tahun, warga Jalan Godean Yogyakarta berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan dari Basarnas, Basarda Jateng, dan SAR Purbalingga. Sebelumnya, mereka tersesat saat mendaki Gunung Slamet melalui jalur Baturraden yang terkenal sulit tersebut.
"Kami menemukan keduanya pada pukul 14.17 WIB dan berhasil membawanya turun pukul 23.30 tadi malam," kata Koordinator Pos Pendakian Gunung Slamet Bambangan Purbalingga, Sugeng, Rabu (2/5).
Sugeng mengatakan, pencarian korban dilakukan oleh tiga tim yang berangkat secara bertahap. Tim pertama sebanyak delapan personel berangkat pukul 10.00 WIB dan berhasil menemukan pendaki dalam keadaan kelelahan dan tanpa perbekalan.
Selanjutnya, kata dia, tim kedua diberangkatkan pada pukul 14.00 WIB sebanyak delapan tim untuk menjemput tim kedua. "Kami terpaksa membuka jalur baru untuk melakukan evakuasi karena jalur lama sangat dekat dengan jurang," katanya.
Ia mengatakan, tim pertama sempat tersesat dan terpisah dari tim kedua dan ketiga. Namun akhirnya mereka bisa bertemu kembali dan turun ke Pos Bambangan.
Kedua pendaki dijemput keluarganya
Anggota Basarda Jawa Tengah, Rudi Setiawan mengatakan saat dievakuasi kedua pendaki mengalami trauma ringan. "Mungkin karena panik karena tersesat sehingga mereka trauma," katanya.
Saat ini, kata dia, keduanya sudah pulang ke Jogjakarta setelah keluarganya menjemputnya. "Dini hari tadi sudah dijemput keluarganya," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kedua pendaki mulai naik Gunung Slamet sejak Minggu (29/4) pukul 03.00 WIB. Mereka berangkat dari pos Kalipagu Baturraden Banyumas. Keduanya diketahui tersesat setelah mereka berhasil mengirimkan pesan pendek ke keluarganya pada Senin (30/4) malam.
Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 meter merupakan gunung paling gemuk atau terbesar di Pulau Jawa. Untuk mencapai puncak gunung ini, ada lima jalur pendakian yang biasa digunakan yakni, jalur Bambangan Purbalingga, Baturraden dan Kaliwadas Banyumas, Gambuhan Pemalang, dan Guci Tegal.
Menurut pengalaman Merdeka.com, jalur yang paling mudah dilalui yakni jalur Bambangan. Dengan jalur ini, pendaki hanya membutuhkan waktu satu malam untuk bisa sampai puncak. Sementara untuk jalur Baturraden, pendaki minimal membutuhkan waktu dua malam.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaSaat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca Selengkapnya