Dua Orang di Kampar Riau Mengaku Imam Mahdi, Salah Satunya Memiliki Tujuh Istri
Adanya aliran sesat pria yang mengaku Imam Mahadi itu disampaikan dari Sekretaris MUI Kabupaten Kampar Ustaz Syamsiatir.
Adanya aliran sesat pria yang mengaku Imam Mahadi itu disampaikan dari Sekretaris MUI Kabupaten Kampar Ustaz Syamsiatir.
Dua Orang di Kampar Riau Mengaku Imam Mahdi, Salah Satunya Memiliki Tujuh Istri
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Mohammad Iqbal mendapat laporan adanya pria yang mengaku Imam Mahadi. Laporan itu didapat saat Iqbal ke Bangkinang, Kabupaten Kampar untuk menampung keluhan masyarakat.
Jenderal bintang dua itu mendapat curhat (curahan hati) tentang aliran sesat di sana yang sempat membuat resah. Adanya aliran sesat pria yang mengaku Imam Mahadi itu disampaikan dari Sekretaris MUI Kabupaten Kampar Ustaz Syamsiatir.
Dia khawatir aliran sesat tersebut akan membayangi masyarakat apalagi menjelang Pemilu. Pria yang mengaku Imam Mahdi itu memiliki tujuh istri.
"Aliran-aliran yang berkembang di Kampar ada dua orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan satunya telah ditangkap. Masih ada satu orang lagi yang mendatangi MUI Kabupaten Kampar," ujar Syamsiatir kepada Iqbal di Kampar, Sabtu (21/10).
Syamsiatir berharap polisi menindaklanjuti adanya aliran-aliran lain di Kampar. Apalagi jika aliran itu terdapat unsur kriminalitas, polisi diminta untuk menangkapnya.
"Menjelang Pemilu akan banyak nantinya hiburan malam dan timhulnya alirana-aliran yang sesat," kata Syamsiatir.
Dia mengaku senang karena dapat menyampaikan masalah umat ke Iqbal. Selain aliran sesat, Syamsiatir juga mengeluhkan adanya hiburan malam, judi online dan prostitusi.
"MUI dengan tokoh adat beberapa waktu lalu bertemu membahas tentang maraknya penyakit masyarakat tentang hiburan malam diselipkan saweran, judi online, serta prostitusi," beber Syamsiatir.
Menanggapi hal itu, Iqbal mengatakan pria yang mengaku Imam Mahdi telah ditangkap setahun lalu. Jika masih ada lagi, kata Iqbal, maka polisi segera menangkapnya.
"Tentang aliran Imam Mahdi kita sudah menangkap salah satu yang mengaku Imam Mahdi. Kita akan mapping, berikan informasi kepada kami jika masih ada aliran yang mengaku Imam Mahdi lagi, ini akan kita tindaklanjuti," tegas Iqbal saat dihubungi merdeka.com.
Iqbal mengaku senang mendapat keluhan dari masyarakat. Dia menyebutkan, tujuannya mendatangi masyarakat untuk bersilaturahmi meminta masukan dan koreksi.
"Apapun bentuknya masukan dan koreksi, kami menerimanya untuk perbaikan di instansi kami khusunya di Polda Riau. Setiap hari Jumat, kami melaksanakan kegiatan Jumat Curhat dilaksanakan oleh para kapolda, kapolres, Bhabinkamtibmas maupun anggota kepolisian untuk mendengarkan langsung masukkan dari masyarakat," jelas Iqbal.
Iqbal juga menjawab soal penyakit masyarakat seperti judi online, prostitusi dan hiburan malam lainnya. Hal itu merupakan tugas bersama dan semua lini untuk menanggulangi dan memberantasnya.
"Saya meminta kepada Kapolres Kampar untuk melakukan langkah strategis untuk duduk bersama dengan semua pihak untuk memapping, aeperti hiburan malam dan kemudian melakukan pendekatan yang ekstra dalam menertibkan," ucap Iqbal.
Pada 6 September 2022 lalu, Polda Riau menangkap pria berinisial WAM (32) yang mengaku sebagai Imam Mahdi. WAM juga diduga melakukan sejumlah kejahatan tindak pidana seperti penistaan agama, penyebaran berita bohong, pelanggaran terhadap anak, hingga penyalahgunaan narkoba.
Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan polisi, WAM ternyata memiliki tujuh orang istri. Enam di antaranya merupakan istri siri. Dia dilaporkan oleh salah satu istrinya ke Polres Kampar karena tidak dinafkahi selama 3 tahun.