Drama pencarian Warsito yang hilang 4 hari di Bunker Kaliadem
Merdeka.com - Empat hari Warsito (33) warga Tridadi, Sleman dilaporkan hilang di Bunker Kaliadem yang berada di lereng Gunung Merapi. Warsito dilaporkan hilang pertama kali pada Kamis (22/2) sore oleh istrinya Dwi Indri Astuti.
Hilangnya Warsito berawal saat dirinya dan istri tengah berkunjung ke Bunker Kaliadem. Tiba-tiba Warsito berpamitan pada istrinya untuk melihat Bunker Kaliadem dari dekat. Istri Warsito yang tak ikut pun kemudian menunggu di warung.
Satu jam usai berpamitan, Warsito tak kunjung kembali dan ada kabar. Saat dihubungi istrinya, Warsito mengaku dirinya tengah tersesat di hutan. Setelah itu nomor ponsel Warsito tak bisa lagi dihubungi.
Panik, Dwi pun kemudian mencari Warsito di sekitar Bunker Kaliadem. Berbekal foto suaminya yang tersimpan di gadgetnya, Dwi menanyakan keberadaan Warsito pada para pengunjung Bunker Kaliadem.
Tak banyak yang melihat Warsito kala itu. Tapi kemudian ada seorang pengunjung yang mengaku melihat Warsito berjalan kaki ke arah utara Bunker Kaliadem atau menuju ke Merapi.
Dwi pun melaporkan hilangnya Warsito ke pihak terkait. Merespons hilangnya Warsito tim gabungan dari Basarnas, BPBD Sleman, Polri, TNI dan sejumlah relawan diturunkan untuk mencari keberadaannya. Operasi Merapi dengan kode Mencari Warsito pun sejak Kamis (22/2) sore dilaksanakan.
Tim gabungan kemudian menyisir lokasi dari pertama kali Warsito hingga ke lereng Gunung Merapi. Akhirnya setelah empat hari melakukan penyisiran dan mencari, Warsito pun berhasil ditemukan di atas Pos 2 jalur pendakian Kinahrejo.
"Warsito ditemukan pada Minggu (25/2) sekitar pukul 13.07 siang. Warsito ditemukan berada 10 meter di atas Pos 2 Paseban Labuhan jalur pendakian Kinahrejo," ujar Ka. Sie Operasi dan Pelatihan SAR DIY, Endro Sambodo saat dihubungi Senin (26/2) malam.
Endro menceritakan berdasarkan keterangan tim search and rescue (SRU) yang pertama kali menemukan Warsito diketahui bahwa pada hari pertama hilang, Warsito sempat berjalan kaki hingga puncak Gunung Merapi.
"Dari pengakuan yang bersangkutan sampai puncak Gunung Merapi pada Kamis (22/2). Warsito sampai puncak pukul 16.00 WIB. Kemudian langsung turun lagi," terang Endro.
Endro menuturkan saat turun dari puncak Gunung Merapi, hujan turun. Warsito pun kembali naik ke atas dan bersembunyi di celah batu untuk menghindari air hujan dan hawa dingin. Keesokan harinya Warsito turun dengan tujuan tak jelas dan hanya berputar-putar saja.
"Sabtu malam sebelum ditemukan, Warsito berada di timur pos 2 Paseban Labuhan. Tepatnya berada di cerukan sungai. Saat itu Warsito sempat mendengar suara orang banyak. Saat itu tim SRU 16 sedang melakukan flying camp untuk mencari Warsito. Mendengar suara orang banyak itu, Warsito tak mendekati sumber suara," ungkap Endro.
Endro mengatakan pagi harinya Warsito kembali berjalan. Kali ini Warsito naik ke atas sungai sisi barat dan mendekati pos 2. Namun karena kelelahan, Warsito pun kemudian beristirahat di bawah pohon yang berjarak kurang lebih 10 meter dari pos 2.
"Warsito kemudian ditemukan oleh tim SRU 10 yang tengah melakukan penyisiran di Pos 2. Saat itu tim SRU 10 pun melihat Warsito tengah duduk bersandar di bawah pohon. Saat ditemukan, Warsito dalam keadaan sehat tetapi lemas. Masih pakai baju abu-abu dengan tulisan didada 'ripcurl', jacket abu-abu celana jeans warna biru dan tak mengenakan sandal atau alas kaki," ucap Endro.
Endro menambahkan saat ditemukan, Warsito tengah membawa sebotol air mineral yang kondisinya lusuh. Botol, kata Endro diperkirakan ditemukan oleh Warsito di tengah perjalanan.
Usai ditemukan, Warsito sempat dikondisikan oleh tim SRU karena kondisinya yang lemas. Kemudian Warsito pun dievakuasi turun menggunakan tandu oleh tim SRU. Warsito sampai di Posko Pencarian sekitar pukul 19.00 dan langsung dilarikan ke RS Panti Nugroho.
"(Warsito) Belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena kondisinya masih lemas. Saat ini masih dirawat di RS Panti Nugroho. Kabar dari istrinya yang bersangkutan memang sedang ada masalah. Semacam depresi," tutup Endro.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.
Baca SelengkapnyaEko Patrio dan Akri Patrio menjenguk Parto di rumah sakit. Eko mengungkap kondisi terbaru Parto.
Baca SelengkapnyaParto Patrio mendadak menjalani operasi usai dilarikan ke rumah sakit baru-baru ini. Hanya selang sebentar dari momen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaLayaknya proses evakuasi manusia, para petugas Damkar juga mempersiapkan peralatan lengkap sebelum turun ke dasar sumur.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca Selengkapnya