DPRD Riau minta ada yang laporkan RSUD Pekanbaru ke Komnas HAM
Merdeka.com - Penelantaran pasien Jamkesda, Jelita (44) karena luka bakar yang membusuk di tangan kanannya, dilakukan Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, Pekanbaru, menambah jumlah keluhan masyarakat akan buruknya pelayanan kesehatan di Provinsi Riau.
Bahkan, Junihar Silaban (44) suami Jelita, berencana akan pulang ke rumahnya di Simpang Intan kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis karena kehabisan biaya untuk makan sehari-hari sembari menunggu panggilan dari dokter yang tak jelas waktunya.
Menanggapi hal itu, Komisi E DPRD Riau yang membidangi kesehatan dalam waktu dekat akan memanggil manajemen RSUD Arifin Ahmad terkait persoalan ini. Bahkan dewan berharap RSUD Pekanbaru dilaporkan ke Komnas Hak Asasi Manusia (HAM).
"Akan kita lakukan rapat dengan pimpinan Komisi, guna melakukan pemanggilan terhadap manajemen rumah sakit. Pasien diterlantarkan, ini keterlaluan," ujar anggota Komisi E DPRD Riau, Muhammad Adil, Selasa (3/3).
Menurutnya, pihak RSUD Arifin Ahmad yang kerap dikeluhkan warga Riau ini wajib menjelaskan alasan apa yang menyebabkan pasien ditelantarkan. Seperti diketahui, selama seminggu Jelita tidak mendapat perawatan medis, hingga tidur di rantai ruang pendaftaran dengan beralaskan tikar plastik tipis tanpa perawatan dan perhatian.
Adil mengaku komisi E telah meninjau langsung kondisi pasien di RSUD tersebut. Bahkan, Adil juga mengkritisi lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah selaku pemegang otoritas yang kuat atas berjalannya pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Pemprov Riau itu harus tanggung jawab, atas pencorengan pelayanan kesehatan terhadap orang miskin ini. Kalau di rumah sakit daerah saja bisa begitu, bagaimana mau menjadi contoh pelayanan kesehatan lebih baik oleh rumah sakit swasta," kata Adil.
Politisi partai Hanura Riau ini juga menyindir lembaga Ad Hock lainnya di Provinsi Riau yang seolah membiarkan terjadinya penzaliman terhadap warga miskin di RSUD Arifin Ahmad.
"Sampai saat ini belum ada yang bersuara memprotes kejadian tersebut. Ke mana lembaga lainnya, itu kok tidak diawasi. Saya tunggu mereka lakukan laporan ke Komnas HAM atas kasus ini," pungkas Adil.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ari menjelaskan baik dari kubu 01 dan 03, sama-sama menemukan fakta.
Baca SelengkapnyaTewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca Selengkapnya"Buat kami adalah apa yang sudah diutarakan adalah banyak hal yang memang terjadi dari suara rakyat yang disuarakan," kata Arsjad
Baca SelengkapnyaBerikut rekam jejak Komjen Rudy Heriyanto hingga raih Bintang 3 di pundaknya.
Baca SelengkapnyaSurat suara itu untuk DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten dan kota.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi menemui anggota DPRD Kabupaten Subang yang gagal pada Pemilu 2024, yakni Ahmad Rizal.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca Selengkapnya