DPRA sorot Pemerintah Aceh akibat hasil UN buruk
Merdeka.com - Buruknya prestasi dunia pendidikan di Aceh yang ditandainya dengan tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) menempati rangking pertama membuat Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berang. Sehingga Komisi E DPRA menyoroti Pemerintah Aceh melalui dinas terkait untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh agar tidak kembali terulang di masa yang akan datang.
"Hasil UN di Aceh menempati rangking pertama tidak lulus harus ada evaluasi besar di dunia pendidikan Aceh," kata Anggota Komisi E DPRA, Makhyaruddin, Selasa (20/05).
Menurut Makhyaruddin, evaluasi yang harus dilakukan mulai dari guru hingga fasilitas pendukung proses belajar mengajar di sekolah. Pasalnya banyaknya dana yang digelontorkan untuk pendidikan Aceh belum memberikan hasil yang memuaskan, bahkan jauh dari harapan semua pihak. Menurutnya hasil UN menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pendidikan.
"Dana pendidikan kita di Aceh ini termasuk yang terbesar di Indonesia tapi nyatanya tidak ada perubahan,infrastruktur pendidikan kita juga sudah bagus, artinya ini ada masalah lain, dan ini Dinas Pendidikan Aceh harus bertanggungjawab," ujar politisi PKS itu.
Kendati demikian, Makhyaruddin tidak menampik dari sisi kelulusan sudah lebih baik dari tahun lalu di Aceh. Tapi secara Nasional Aceh yang terburuk, dan ini memalukan Aceh dikarenakan dibeberapa tempat, baik Gubernur Aceh, DPRA dan bahkan Wali Nanggroe selalu berbicara untuk meningkatkan prestasi dalam bidang pendidikan di Aceh.
Makhyaruddin juga menawarkan beberapa solusi untuk pendidikan Aceh di antaranya dinas pendidikan Aceh dan dinas pendidikan kabupaten/kota harus melakukan inovasi-inovasi baru untuk memacu pendidikan Aceh, selanjutnya mengefektifkan jam belajar di sekolah, melakukan pemerataan guru hingga ke daerah terpencil serta meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan-pelatihan.
"Anggaran untuk pelatihan guru sangat besar di Dinas Pendidikan, itu harus dimaksimalkan, pastikan semua guru memperoleh kesempatan pelatihan yang sama baik yang sudah PNS, guru honor maupun guru bakti sekalipun" pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah saat ditemui oleh wartawan mengatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap dunia pendidikan di Aceh yang masih terburuk di tingkat nasional. Termasuk Zaini Abdullah akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Pendidikan.
"Kita akan evaluasi semua ini, termasuk akan kita evaluasi dinas terkait mengapa bisa terjadi seperti ini," tegas Zaini Abdullah singkat usai mengikuti acara seminar internasional Aceh Investmen Promotion.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR
Ketiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaAHY Sebut Masyarakat Aceh Banyak Titipkan Harapan ke Prabowo Subianto
AHY menyebut, dirinya sengaja mengundang Prabowo karena besarnya harapan masyarakat Aceh.
Baca SelengkapnyaPolisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan
Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaUlama di Aceh Mengaku Berdarah-darah Dukung Jokowi, Minta Kasus Rohingya Diselesaikan
MPU Aceh mendesak Presiden Jokowi segera turun tangan menangani pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Ketegasan Pemerintah Pastikan Jadwal PON 2024 karena Bentrok dengan Pilkada Serentak
Dede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca Selengkapnya6 Mayat Perempuan Pengungsi Rohingya Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Badan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaMarak Pengungsi Rohingya Masuk RI, TNI AU Patroli Udara di Laut Aceh
Dia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaRatusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya
Polisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca Selengkapnya