DPD asal Bali larang petugas tol berkerudung dan peci

Merdeka.com - Seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali Arya Wedakarna M Wedasteraputra Suyasa menjadi sorotan di media sosial. Arya mendapat kritikan tajam karena pernyataannya yang memprotes kebijakan manajemen Jasamarga Jalan Tol Bali yang menerapkan aturan petugas wajib memakai jilbab dan peci selama Ramadan.

Ketidaksetujuannya dengan aturan manajemen Jalan Tol Bali itu dia sampaikan lewat akun Twitter dan Facebooknya.

"Saya kecam kebijakan manajemen Jalan Tol Bali yg menerapkan aturan petugas jalan toll memakai jilbab dan peci selama Ramadhan. Hal ini sudah menjadi kontroversi dan meresahkan. Ini Bali Bung !!! The Island Of A Thousand Temple NOT The Land Of Arab / Qurawa. Kalau tdk sanggup hormati budaya Bali, silakan keluar pulau ! Sy dukung petisi ganti pejabat kearab2an. Lawan gerakan syariah di Bali ! (Dr.W)," tulis Arya Wedakarna dalam akun Facebooknya yang dikutip merdeka.com, Kamis (17/7).

Arya yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta Bali, President The Sukarno Center dan President The Hindu Center Indonesia juga mengirimkan nota keberatan tentang aturan pegawai dan petugas tol yang diharuskan menggunakan kerudung dan jilbab itu ke manajemen tol. Jasamarga Bali Tol langsung merespon keberatan yang diajukan oleh Arya dengan melayangkan surat.

Dalam surat yang diunggah Arya, PT Jasamarga Bali Tol mengaku telah mencabut imbauan agar petugas menggunakan kerudung dan peci itu. https://twitter.com/Arya_Vedakarna/status/489466131485192192/photo/1

Warga pengguna twitter pun berang dan mengecam Arya. Mereka pun ramai-ramai menceramahi Arya.

"@Arya_Vedakarna anda orang aneh perlu terapi kejiwaan, masa berbusana rapi sopan meresahkan, anda tdk berintegrasi di Indonesia yg majemuk," tulis ‏@AbuGhamal.

"@Arya_Vedakarna apa hak anda melarang orang yang menjalankan perintah agamanya.anda tidak punya toleransi dalam beragama," tulis ‏akun @Endi_Militan.