Dosen UIN soal RA berpose hot: Saya khawatir DO buat dia makin buruk
Merdeka.com - RA (22), mahasiswi UIN Gunung Djati Bandung, mendapat sanksi dropout setelah foto vulgarnya tersebar di internet. RA terpaksa tidak lagi bisa meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi Islam tersebut.
Kasus tersebarnya foto hot RA membuat heboh dan pihak kampus kecewa. Kejadian yang menimpa RA dianggap sebagai pencemaran nama baik kampus. Apalagi UIN merupakan kampus yang harusnya memberikan contoh ciri nilai-nilai Islam. RA juga mengaku telah melakukan praktik jual diri alias jadi ayam kampus. Rektorat, dekanat, jurusan, hingga dosen-dosen mengadakan sidang khusus terkait kasus RA. Pihak kampus pun akhirnya mengeluarkan surat drop out untuk RA.
"Kami langsung memanggil yang bersangkutan, dan kami sidang kode etik, makanya langsung di DO. Kampus kami tidak menerima mahasiswi yang melakukan foto panas, itu jelas melanggar aturan. Sesuai peraturan berdasarkan tata tertib kampus dan etika," kata Rektor UIN Bandung, Deddy Ismatullah, kepada merdeka.com Kamis (12/2).
Ternyata tidak semua pihak setuju dengan keputusan kampus tersebut. Secara peraturan akademik dan institusi kelembagaan mungkin benar. Tapi jika menilik dari sisi yang lain jelas itu bukan solusi yang tepat. Bagaimanapun RA masih punya hak untuk melanjutkan pendidikannya. Seorang dosen UIN GD Bandung yang tidak ingin disebutkan namanya berpendapat serupa.
"Saya khawatir keputusan DO justru akan membuat hidup RA jadi makin buruk. Namanya lembaga pendidikan harusnya mendidik peserta didiknya. Kita bertanggung jawab, jika ada yang berbuat salah sudah kewajiban kita membina ke arah yang benar," kata dosen tersebut.
Kepala Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum, Dudang Gozali, juga memberikan pendapat yang tidak jauh beda. Meskipun Dudang menerima keputusan DO yang disepakati institusi kampus tapi menurutnya RA harus tetap dibina. Dudang dan pihak jurusan masih terus memantau kondisi RA, meskipun sekarang RA menghilang.
"Kita pantau melalui teman-teman dekatnya. Biar bagaimana pun, RA adalah mahasiswi kita. Kita berharap dia masih mau memperbaiki hidupnya," kata Dudang.
Teman-teman sekelas RA juga banyak yang tidak setuju dengan keputusan kampus. Apalagi menurut mereka bukan RA yang mengunggah foto-foto vulgar dirinya. RA juga dikenal sebagai mahasiswi yang baik, rajin, dan memiliki prestasi akademik yang bagus.
"Facebook yang upload foto dia itu bukan akunnya. Akun dia yang asli tidak ada foto-foto yang seperti itu. Saya yakin yang nyebar bukan dia. RA itu cuma korban," terang Setyo, teman sekelas RA.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Kampus menduga, sebelum ke Satgas sudah ada proses di BEM.
Baca SelengkapnyaFaqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca SelengkapnyaKini gelarnya jauh lebih panjang dari namanya sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Qonata, perempuan bermental baja menceritakan kisahnya saat berjuang mendapatkan beasiswa kedokteran di Rusia.
Baca SelengkapnyaKisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaJangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaDea sendiri merupakan gadis bertubuh mungil yang diketahui sudah menyelesaikan pendidikan S2-nya
Baca Selengkapnya