Dosen FH UGM Minta Polisi Ungkap Dalang di Balik Teror Diskusi 'Pemecatan Presiden'
Merdeka.com - Diskusi webinar yang mengangkat tema 'Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan' dibatalkan setelah pembicara dan panitia mendapat teror dan ancaman pembunuhan.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar meminta kepada penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus teror yang diterima para penyelenggara diskusi Constitutional Law Society (CLS) yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Polisi seharusnya bisa menangkap pelakunya, bagaimana orang yang memakai atribut polisi saja bisa ditangkap. Sedangkan orang yang mengatasnamakan kelompok telah mengancam, buktinya ada seharusnya bisa untuk tertangkap. Karena ini berpengaruh terhadap citra penegak hukum," tutur Zainal saat diskusi daring, Senin (1/6).
Dia mengatakan jika peranan penegak hukum saat ini sangatlah penting untuk bagaimana menghilangkan spekulasi-spekulasi yang ada di masyarakat. Termasuk kepolisian yang wajib menyisir pelaku-pelaku kejahatan supaya spekulasi terhadap kejadian kemarin bisa terjawab, tidak meluas dan memperbaiki kebebasan akademik.
"Kita bisa tahu wajah sebenarnya, apakah ini dilakukan oleh plat merah, atau plat hitam sipil biasa ataukah plat kuning orang yang kemudian hanya dibayar saja untuk melakukan tugas itu. Jadi inilah tugas dari penegak hukum dan saya mengatakan tantangan ini memang besar, tetapi untuk penegak hukum seharusnya bisa, sejelimet apapun kasus terorisme kepolisian bisa kok terus berjalan," ujarnya.
"Ini pasti bisa terungkap, pengancamnya ada, buktinya ada, nomornya ada, dan mahasiswa sudah menyampaikan bukti-buktinya kepada kita juga. Kita berharap kepada negara bisa lebih bekerja termasuk dalam pemilik otoritas untuk serius melakukan penyidikan kasus secara langsung," tambahnya
Belum Ada Keputusan UGM
Saat ditanyakan terhadap tindakan yang diambil oleh pihak UGM, dia menjelaskan bahwa sampai saat ini belum mengetahui dan belum ada keputusan yang resmi dari pihak UGM secara institusi terhadap kasus teror ini.
"Bagaimana sikap UGM sebagai institusi itu saya bukan orang yang tepat untuk saya mewakili itu. Bila dikaitkan fakultas hukum saya tau sedikit, tetapi kalau universitas itu ada baiknya tanyakan, disampaikan langsung ke universitas," ungkap Zainal.
Selanjutnya, dia menjelaskan fakultas hukum sampai saat ini telah melakukan upaya-upaya preventif dengan menyediakan lokasi tempat tinggal sementara yang aman termasuk pendampingan secara psikologis bagi para mahasiswa.
"Seharusnya penegak hukum bisa langsung melakukan tindakan-tindakan penyelidikan. Walaupun memang ada yang menjadi perhatian adalah kesiapan dari korban bagaimana kondisinya? karena tidak semua orang siap dengan situasi seperti ini berhadap bersama hukum. Maka psikologis menjadi pertimbangan kita," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan eksekutif mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi menantang calon presiden debat terbuka. Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo pun merespons tantangan itu.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia terkait keamanan.
Baca SelengkapnyaAnies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaPelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asy'ari bakal kembali menegur Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka karena tindakannya memanasi pendukungnya dalam debat
Baca SelengkapnyaSemua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaPDIP berencana menjalin komunikasi dengan tim pemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca Selengkapnya