Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dosen Farmasi UGM Olah Limbah Cangkang Udang jadi Pestisida Ramah Lingkungan

Dosen Farmasi UGM Olah Limbah Cangkang Udang jadi Pestisida Ramah Lingkungan Pestisida Ramah Lingkungan buatan Dosen Farmasi UGM. ©2019 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - Peneliti dan dosen Pascasarjana Fakultas Farmasi UGM, Ronny Martien, menciptakan pestisida alami menggunakan bahan dari limbah cangkang udang dan kepiting. Pestisida alami ini diklaim lebih ramah lingkungan dan manusia dibandingkan dengan pestisida kimia yang kerap dipakai petani.

Ronny mengungkapkan, dalam cangkang kepiting dan udang terkandung senyawa kitin. Senyawa ini kemudian diubah oleh Ronny menjadi kitosan dalam ukuran nano partikel yang berwujud cair.

Ronny menceritakan bahwa produk nanokitosan temuannya berawal dari keprihatinan terhadap penggunaan pestisida yang cukup tinggi untuk membasmi hama di perkebunan sayur dan buah daerah Ngablak, Kopeng, Jawa Tengah. Penggunaan pestisida dalam jumlah besar oleh petani ini dianggapnya berbahaya.

"Penggunaan pestisida dalam jumlah besar yang dilakukan para petani memang mampu mengurangi serangan hama perkebunan, tetapi ini berbahaya," ujar Ronny di Kantor Humas UGM, Jumat (11/1).

Melihat kondisi ini, Ronny tergerak untuk mencari solusi. Dia melakukan penelitian untuk menciptakan teknologi yang mampu melindungi tanaman dari kerusakan akibat serangan hama.

Karena telah lama menekuni kajian nanopartikel, muncul ide membuat nanokitosan guna melindungi tanaman dari hama.

"Bukan seperti pestisida yang membunuh hama, tetapi nanokitosan disemprotkan untuk melapisi (coating) tanaman sehingga melindungi dari serangan hama," urai pakar nanoteknologi ini.

Formula nanokitosan ini kemudian dinamai Dewaruci Chitosan. Produk ini kemudian diimplementasikan Ronny kepada petani di berbagai wilayah Indonesia antara lain di Kopeng, Tawangmangu, Kediri, dan Lombok Barat.

Dari hasil ujicoba, Dewaruci Chitosan hasil kembangan Ronny ini ramah lingkungan. Selain itu, mampu meningkatkan hasil panen.

Ronny menambahkan Dewaruci Chitosan juga bisa dimanfaatkan sebagai pengawet organik makanan. Misalnya, untuk mengawetkan buah, sayur, ikan maupun bahan pangan lainnya.

"Bisa memperpanjang umur simpan produk makanan hingga 3 bulan dan juga menjaga kualitas produk. Selain itu tidak akan mengubah rasa, tidak mengubah warna, tidak mengubah tekstur, tidak menimbulkan bau, serta aman dan alami," tutup Ronny.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag

Baca Selengkapnya
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pesta Adat Lom Plai, Simbol Rasa Syukur Berkat Panen Melimpah Ala Suku Dayak Wehea

Mengenal Pesta Adat Lom Plai, Simbol Rasa Syukur Berkat Panen Melimpah Ala Suku Dayak Wehea

Pesta adat sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen ala masyarakat Suku Dayak Wehea ini sampai sekarang masih terus dilaksanakan dan dilestarikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Peneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Fakta Penting tentang ISPA, Penyakit yang Rentan Menyerang Saat Kualitas Udara Buruk

Fakta Penting tentang ISPA, Penyakit yang Rentan Menyerang Saat Kualitas Udara Buruk

Rentan menyerang saat kualitas udara buruk, temukan langkah tepat penanganan ISPA!

Baca Selengkapnya
Masyarakat Mencoblos saat Pemilu Bakal Dapat Diskon Belanja, Tinggal Tunjukkan Kelingking Usai Dicelup Tinta

Masyarakat Mencoblos saat Pemilu Bakal Dapat Diskon Belanja, Tinggal Tunjukkan Kelingking Usai Dicelup Tinta

Ini merupakan pesta diskon spesial untuk masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Gandeng Perusahaan Global, Biofarmasi Indonesia Ingin Produksi Obat Imunoterapi Kanker yang Murah

Gandeng Perusahaan Global, Biofarmasi Indonesia Ingin Produksi Obat Imunoterapi Kanker yang Murah

Produk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyumas Optimistis Padi di Wilayahnya Selamat dari Kekeringan, Ini Penjelasannya

Pemkab Banyumas Optimistis Padi di Wilayahnya Selamat dari Kekeringan, Ini Penjelasannya

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.

Baca Selengkapnya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya