Dokter: Pasien Covid-19 Anak Boleh Didampingi Orangtua yang Diedukasi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 masih terus berlanjut dan dapat menyerang di segala usia termasuk anak-anak. Meski kebanyakan anak yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan sakit parah seperti pada orang dewasa.
Secara umum, jumlah kasus pasien dewasa lebih banyak ketimbang pada anak dan pada negara episentrum seperti Cina, Italia, dan Amerika jumlah kasus infeksi pada anak berkisar satu sampai dua persen. Namun, Indonesia terbilang cukup tinggi dengan bisa mencapai angka 10 persen.
Dokter Spesialis Anak di RS Awal Bros Panam dan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dr Citra Cesilia mengungkapkan Riau setidaknya memiliki 15 persen kasus infeksi Covid pada anak dari total yang terkonfirmasi Covid-19.
Melalui live di Instagram bersama dengan Merdeka, Sabtu(24/10), dia menyebutkan gejala pada anak mulai dari yang ringan seperti batuk, pilek, demam hingga gejala sedang seperti pneumonia dan sesak napas.
Kasus penanganan pada anak juga tidak seagresif untuk penanganan pada orang dewasa. Salah satunya dengan lebih selektif dalam memberikan antivirus yang digunakan untuk kasus kritis atau gejala pada anak, sedangkan untuk orang dewasa yang terkonfirmasi dengan gejala ringan sudah diberikan antivirus.
Untuk anak yang masih berada di bawah usia remaja, Citra mengatakan perlu pendampingan oleh orangtua. Hal ini berarti orangtua harus masuk ke dalam ruang isolasi, dengan catatan setelah mendapat edukasi yang baik dan menandatangani surat informed consent (persetujuan tindakan medis) serta pendamping yang tidak boleh diganti-ganti selama proses isolasi.
"Orangtua juga perlu diedukasi untuk siap dengan risiko penularan. Jika orangtua nantinya memiliki gejala selama di ruang isolasi atau 14 hari setelahnya, maka diharuskan untuk menjalani swab dan karantina mandiri 14 hari. Tidak semua rumah sakit akan menyediakan satu ruang untuk satu pasien, sehingga orangtua harus diberitahu juga risiko penularan yang lebih tinggi jika bergabung dengan pasien-pasien lain. Setelah menandatangani, pendamping juga tidak boleh diganti-ganti," tegas dia.
reporter magang: Febby Curie Kurniawan
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaUsus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca SelengkapnyaMengompol kerap dikaitkan pada anak-anak. Kondisi ini dianggap wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaDemam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.
Baca Selengkapnya