Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dodo, sang pengamen menjejak di kampus kuning

Dodo, sang pengamen menjejak di kampus kuning Santai sejenak. Dzulfikar Akbar Cordova (Dodo), pengamen yang berhasil masuk UI. ©2015 merdeka.com/nur fauziah

Merdeka.com - Berangkat dari keluarga sederhana, Dzulfikar Akbar Cordova atau kerap disapa Dodo (21 tahun) berhasil duduk di bangku kuliah. Yang menggembirakan lagi, anak pertama dari tiga bersaudara ini berhasil masuk di salah satu perguruan tinggi negeri bergengsi, Universitas Indonesia, melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Saat ujian, dia harus bersaing dengan ribuan siswa lain di seluruh Indonesia berasal dari berbagai sekolah.

Siapa sangka jika Dodo hanyalah siswa Sekolah Masjid Terminal (Master) yang merupakan sekolah terbuka di Depok. Berbeda dengan sekolah umumnya yang menjalani proses belajar intensif, Dodo justru belajar dalam waktu singkat.

"Saya hanya satu tahun belajar di Master karena saya masuk langsung kelas III. Pertama kali datang ke Depok dan masuk Master bulan Juli 2014," kata Dodo saat ditemui di Universitas Indonesia (UI) Depok, Rabu (29/7).

Ketika mengikuti ujian, Dodo mengaku sedikit khawatir karena saingan masuk ke kampus bergengsi itu sangat banyak. Namun, Dodo memiliki tekad membuat keyakinannya buat bisa tetap sekolah. Perjalanan hidupnya bukan tanpa rintangan. Dia sempat merantau ke Sumatera dan lama menetap di Lampung buat bisa bertahan hidup.

"Semua Sumatera hampir saya datangi. Tapi saya lama di Lampung," ujar Dodo.

Selama merantau bersama Lukmanul Hakim (48 tahun) dan satu orang adiknya, Dodo bekerja serabutan buat tetap bertahan hidup. Segala macam pekerjaan digeluti. Mulai dari berjualan, mengamen, hingga menjadi kuli bangunan.

"Yang penting bisa buat hidup kak. Tujuan saya dan keluarga merantau dari Bondowoso kan untuk memperbaiki hidup," lanjut Dodo.

Hidup di jalanan bukanlah hal baru bagi Dodo dan keluarga. Menjadi pengamen di angkutan kota (angkot) telah dilakoni sejak 2006. Saat itu usianya baru sebelas tahun. Niatannya bersekolah lagi muncul ketika membaca berita di sebuah media massa mengupas profil Sekolah Master.

"Saya merasa sekolah ini cocok untuk orang seperti saya. Saya minta izin ke bapak saya dan diperbolehkan," lanjut pria kelahiran 21 Juli 1994 itu.

Dodo lantas datang ke Sekolah Master pada Agustus 2014, dan langsung ditempatkan di kelas III. Kemudian, Dodo ikut seleksi program Intensif Master Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada dua bulan kemudian. Dalam kegiatan itu, Dodo dan enam rekannya dari Sekolah Master belajar intensif di Perpustakaan Fakultas Ekonomi UI, Depok.

"Kita dibimbing oleh kakak-kakak mentor dari UI," tambah Dodo.

Dodo juga kerap belajar di luar UI. Selepas mengamen, dia kembali belajar di rumah dikontrak bersama keluarganya. Pada 9 Juni, dia mengikuti seleksi ujian bersama.

"Modalnya saya yakin dan percaya. Dan saya enggak bawa stres sebelum ujian," ucap Dodo.

pengamen yang berhasil masuk ui

Selama intensif belajar di UI, Dodo harus rela memangkas waktu mengamen. Namun, jika tidak sedang belajar, dia memilih menjajakan kemahirannya bernyanyi di angkot trayek Depok-Pasar Rebo atau Depok-Pasar Minggu. "Saya ngamen bareng adik. Kalau ayah saya enggak kerja lagi," jawab Dodo.

Pengalaman buruk saat mengamen sudah dirasakan Dodo. Pernah suatu waktu dia terjaring razia petugas. Hal itu terjadi sehari sebelum pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada 9 Juli lalu.

"Saya kena razia Satpol PP di Pasar Rebo pada 8 Juli. Kemudian dioper ke Dinsos Cipayung. Saya di sana selama tiga hari. Jadi pas pengumuman saya lagi ada di dinsos," kenang Dodo.

Perjuangan Dodo bersusah payah mencari nafkah dan menuntut ilmu akhirnya terbayar. Dia berhasil masuk kuliah di kampus kuning itu. Ini merupakan gambaran masih adanya semangat dari anak muda sederhana buat meraih cita-cita. Tak peduli latar belakangnya apa, Dodo patut menjadi salah satu teladan anak muda Indonesia.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukti Kepunahan Akibat Manusia, Ini Penampakan Burung Dodo yang Jadi Simbol Paling Ikonik & Akan Dihidupkan Kembali
Bukti Kepunahan Akibat Manusia, Ini Penampakan Burung Dodo yang Jadi Simbol Paling Ikonik & Akan Dihidupkan Kembali

Berikut penampakan Burung Dodo yang akan dihidupkan kembali usai punah akibat tangan manusia.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Moro Kogoya Panglima Perang Suku Dani Bahagia Diajak Jalan ke Kebun Binatang Oleh Anggota Kopassus
Moro Kogoya Panglima Perang Suku Dani Bahagia Diajak Jalan ke Kebun Binatang Oleh Anggota Kopassus

Panglima perang Suku Dani,Moro Kogoya terkejut datang ke kebun binatang dan takjub melihat monyet yang bergelantungan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
9 Burung Terpintar di Dunia, Bahkan Ada yang Doyan Tipu-Tipu
9 Burung Terpintar di Dunia, Bahkan Ada yang Doyan Tipu-Tipu

Eksplorasi perilaku sembilan burung terpintar ini membuka pintu untuk lebih memahami kompleksitas kehidupan hewan dan keajaiban alam.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Waspadai Cara Penularan Gondongan pada Anak, Ketahui Pencegahannya
Waspadai Cara Penularan Gondongan pada Anak, Ketahui Pencegahannya

Gondongan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau tetesan pernapasan dari mulut, hidung, atau tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Biasanya Datangi Sekolah Lain, Polwan Cantik ini Tiba-Tiba Kunjungan ke Sekolah Anak, Reaksi Sang Putra jadi Sorotan
Biasanya Datangi Sekolah Lain, Polwan Cantik ini Tiba-Tiba Kunjungan ke Sekolah Anak, Reaksi Sang Putra jadi Sorotan

Polwan cantik bagikan momen saat kunjungan ke sekolah sang anak. Seperti ini potret selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya