DJ Milinka blak-blakan soal para DJ cantik
Merdeka.com - Profesi Disc Jockey (DJ) zaman sekarang sudah menjadi profesi bergengsi. Bahkan semakin banyak kaum hawa yang tertarik menekuni pekerjaan ini.
DJ Milinka Radisic misalnya. Wanita berdarah Aceh-Serbia ini sudah sekitar 9 tahun menekuni profesi sebagai DJ. Bahkan karena keuletannya menjadi DJ, kini Milinka mampu go international dan menetap di Eropa.
Milinka pun ikut angkat bicara soal menjamurnya DJ-DJ baru. Milinka menilai tak semuanya serius dan punya passion yang asli di bidang itu. Bahkan menurutnya banyak DJ wanita zaman sekarang cuma jual tampang, bukan jual skill.
"Kalau saya sekarang posisinya ya lebih bisa membuktikan perform itu bukan karena fisik, bukan cuma karena wanita aja," kata Milinka saat berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Wanita usia 36 tahun ini pun mencontohkan artis cantik luar negeri, Paris Hilton. Milinka yakin jika sebenarnya Paris Hilton tak bisa bermain DJ sungguhan.
"Lihat aja sekarang si Paris Hilton. Emang dia bisa main apa? Cuma tinggal dateng semuanya udah dipasang di controller tinggal naik turunin, tinggal main gitu-gitu doang. Di Indonesia sih juga banyak (modal tampang), tapi saya nggak nyebut itu siapa aja. Ada lah pokoknya," ujarnya.
Selain soal fenomena DJ cantik jual tampang, Milinka kesal kenapa profesi DJ sering dikait-kaitkan dengan gender. Dia kesal banyak DJ wanita yang ingin sekali dipanggil dengan sebutan Female Disc Jockey (FDJ). Padahal menurutnya DJ itu adalah profesi yang sama seperti insinyur dan profesi lainnya.
"Gimana ya, jadi sebenernya mungkin saya kasihan ya sama Ibu Kartini, sudah menyamakan strata pria dan wanita tapi zaman sekarang masih aja dibilang Female DJ. Maksudnya kan kalo emang suatu okupasi kan, pekerjaan ya pekerjaan aja, insinyur ya insinyur aja. Enggak ada perempuan insinyur gitu kan?" paparnya.
"Jadi saya dari beberapa tahun lalu itu sangat enggak mau dipanggil FDJ-FDJ-an. Sempet saya pernah menang lomba 2009-2010 Female DJ di Indonesia. Sampai saya enggak mau dipanggil FDJ, lalu saya diblok deh sama mereka," imbuhnya sembari tertawa.
Meski begitu, Milinka masih punya keyakinan jika profesi DJ bisa berkembang di Indonesia. Sebabnya sudah terlalu banyak orang yang ingin menjadi DJ.
"Kalau boleh jujur sebenernya di Indonesia yang lebih maju ya malah DJ perempuannya. Karena DJ laki-laki hanya beberapa dan kebanyakan semuanya yang suka DJ malah lebih memilih perempuan. Kalau bakal leading apa dominan di Indonesia, ya saya bilang DJ di sini sekarang udah kebanyakan, everybody want to be DJ. Dari penyanyi, artis, rocker, pengusaha, semua pengen jadi DJ kan?," tutupnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak malu jadi penarik becak meski berstatus DJ penyiar radio, simak kisah model cantik asal Jepang berikut ini.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
berkas atas nama tersangka Firli Bahuri telah dikirimkan ke JPU Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaSejumlah partai politik mulai memunculkan nama-nama yang digadang-gadang maju Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaPemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.
Baca SelengkapnyaIda bersyukur bisa lolos ke DPR setelah bertarung di Dapil II DKI. Menurutnya, PKB saat ini masih fokus ke pemilu legislatif.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaDJ (28) pelaku penyiram air keras hingga pembacokan terhadap Sutomo, pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca Selengkapnya