Dituduh kriminalisasi ulama, Irjen Iriawan sebut 'dosa kalau begitu'
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan menanggapi santai tuduhan telah melakukan kriminalisasi terhadap para ulama. Menurutnya, apa yang dilakukan kepolisian berdasarkan laporan yang masuk bukan karena identitasnya yang dilaporkan berdasarkan ulama.
"Yang dilaporkan dalam hal ini nama apa ulama? Nama. Kemudian kita melakukan penyelidikan dulu nggak? Penyelidikan dulu. Kemudian ditemukan adanya bukti cukup kuat ditingkatkan penyidikan nggak? Baru, baru panggil semua," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/2).
"Kita profesional kok," sambungnya.
Dalam hal ini, kata Iriawan, dirinya meminta kepada semua pihak agar tak mencampur adukan proses hukum dengan agama. Sebab, beberapa kasus yang ditangani seperti pimpinan Front Pembela Islam (FPI) dikategorikan sebagai dugaan tindak pidana.
"Nggak mungkinlah itu dosa buat saya, itu perbuatan sendiri yang berakibat pada prosesi hukum kan gitu, profesional kita enggak boleh," katanya.
"Kita enggak pernah (kriminalisasi ulama), jangan dijustifikasi mengkriminalisasi ulama, enggak boleh loh. Saya agama Islam, saya tuh haji, saya punya pesantren juga, ulama guru saya. Ini kan perorangan, Rizieq Syihab, Munarman, Bachtiar Nasir itu perorangan bukan ulamanya. Ulama itu guru saya ngajar ngaji lama, saya buka pesantren sempet," jelas mantan Kapolda Jawa Barat tersebut.
Seperti diketahui Rizieq telah dilaporkan dengan berbagai kasus. Anatar lain, kasus dugaan penyebaran fitnah logo Palu Arit di uang kertas baru, kasus dugaan penodaan agama, dan dugaan penghinaan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Iriawan dengan menyebut 'pangkat jenderal, otak hansip'.
Selain itu, Rizieq juga saat ini tengah disebut-sebut dalam kasus chat berbau pornografi. Diduga chat itu percakapan dilakukan Rizieq dan tersangka makar, Firza Husein.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Polisi Bintang Dua Ini Enggan Tanggapi Kasus Praperadilan Firli: Kan Sudah Ditolak
"Menyatakan praperadilan oleh pemohon (Firli Bahuri) tidak dapat diterima," kata Hakim tunggal Imelda Herawati
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Eks Kapolri Idham Azis Berduka Cita para Jenderal Polisi Datangi Rumahnya
Kabar duka datang dari keluarga eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
H+2 Idulfitri 2024, 14 Ribu Kendaraan Masuki Jalur Puncak
Polisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaDilaporkan Karyawan ke Polisi, Dirut Garuda Indonesia Beri Penjelasan Begini
Irfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaIwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca Selengkapnya