Diterjang Air Bah Saat Seberangi Sungai, Ibu dan Anak di Wonogiri Tewas
Merdeka.com - Dua orang warga Kabupaten Wonogiri ditemukan tewas setelah diterjang air bah saat menyeberangi sungai Desa Selokerto. Kecamatan Girimarto. Kedua korban merupakan ibu dan anak. Sang ibu, Harni (43) warga Dukuh Gondanglegi RT 01 RW ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, di pintu Waduk Gajah Mungkur, Senin (2/11) malam.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke rumah sakit. Sedangkan anaknya Bimo (6) ditemukan dalam kondisi tewas pada Minggu lalu.
Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, Harni bersama Bimo hanyut diterjang air bah saat menyeberangi sungai desa setempat, sejak Sabtu pekan lalu.
Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengatakan, pada hari Sabtu (31/10) sekitar pukul 15.30 WIB kedua korban hendak pulang dari sawah. Mereka harus menyeberangi sungai Selokerto untuk bisa sampai ke rumah. Namun saat menyeberangi, sungai yang awalnya dangkal, tiba-tiba datang air bah yang langsung menerjang keduanya.
"Saat itu terjadi hujan lebat, keduanya diterjang air bah Bima sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia hari Minggu. Dan ibunya kita temukan Senin malam pukul 22.00 WIB," ujar Yahya, Selasa (3/11).
Operasi pencarian korban dilakukan dengan mengirimkan 1 tim rescue disertai alut SAR air dipimpin Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta Arif Sugiato.
"Operasi tim SAR gabungan kita lakukan dengan metode susur sungai dari tempat kejadian menuju hilir,” kata Arif.
Kondisi sungai Selokerto yang berbatu, berkelok dan cuaca hujan menjadi kendala tim SAR gabungan dalam pencarian. Namun setelah 3 hari pencarian, korban bisa ditemukan.
"Setelah upaya pencarian selama 3 hari korban berhasil ditemukan di DAM pintu Waduk Gajah Mungkur. Jarak dari tempat kejadian kurang lebih 37 kilometer. Jenazah dibawa ke RSUD Wonogiri" imbuh Yahya.
"Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing- masing" tutupnya.
(mdk/dea)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Kampung Rawa Bogo Kaler, Weninggalih, Bogor memanfaatkan sumber air tersisa yang mirip kubangan di tengah sawah.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca Selengkapnya