Ditanya soal Cawapres, Khofifah: Lebih Baik Makan Bakso

Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa banyak disebut sebagai calon wakil presiden (cawapres). Namanya selalu disandingkan dengan para calon presiden dari seluruh koalisi.

Nama Khofifah juga muncul di berbagai survei yang memposisikannya layak sebagai cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024.

Namun hingga saat ini, Khofifah belum bersedia menanggapi secara serius. Saat dimintai tanggapan para wartawan, Khofifah berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ayo, lebih baik makan bakso," jawab Khofifah berusaha mengalihkan pembicaraan, saat ditemui di Kota Batu, Rabu (14/6).

Khofifah pun melanjutkan menjawab pertanyaan yang diajukan jurnalis dengan materi lain. Usai menjawab, Khofifah menikmati menu Bakso Malang yang disediakan panitia.

Khofifah hadir dalam launching Kawasan Perdesaan Agroforestri Kopi Lereng Gunung Arjuno, Coban Talun, Kota Batu. Turut mendampingi Khofifah, PJ Walikota Batu, Aries Agung Paewai.

Pada Jumat (26/5), Khofifah juga enggan menanggapi soal namanya masuk dalam daftar cawapres untuk Pemilu 2024.

"Sampun, maturnuwun, maturnuwun (sudah, terima kasih) sudah, sudah soal itu," kata Khofifah di Jakarta pada Jumat (26/5).

Saat ditanya wartawan soal kedatangannya ke Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, yang merupakan kediaman pribadi Wapres, Khofifah pun mengatakan memang sering mampir ke tempat itu.

"Ke Tanara? Loh, saya sering dulu kalau Maulid itu saya yang ceramah di sana dulu. Makasih semuanya," tambah Khofifah singkat dan langsung beranjak dari lokasi.

Nama Khofifah disebut oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. KPP terdiri dari Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat Demokrat

Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Sohibul Iman menyebut tiga dari lima nama bakal cawapres Anies Baswedan yang sudah mengerucut.

Tiga nama itu adalah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.