Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditantang Berkelahi, Bapak dan Anak Bunuh Petani di Musi Rawas Utara

Ditantang Berkelahi, Bapak dan Anak Bunuh Petani di Musi Rawas Utara Ilustrasi garis polisi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kesal ditantang berkelahi, membuat Jahiron (45) dan Torik (20), emosi hingga membunuh seorang petani, Maar (19). Bapak dan anak itu pun akhirnya menyerahkan diri ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Peristiwa berdarah itu bermula saat pelaku Torik bertandang ke kampung korban di Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Sabtu (20/4). Tanpa diketahui alasannya, korban menantang pelaku berkelahi tetapi pelaku tidak mau.

Korban pun ngotot mengajak berkelahi sehingga pelaku Torik pulang ke rumahnya untuk memberitahu orang tuanya di Desa Biaro Baru, Kecamatan Karang Dapo, Muratara. Tak terima anaknya ditantang, pelaku Jahiron menemui ayah korban untuk meminta menyelesaikan masalah.

Bukannya memberikan penjelasan, ayah korban justru mempersilakan pelaku membunuh anaknya lantaran sudah tak sanggup lagi mengurusnya. Saat beranjak pulang, kedua pelaku bertemu dengan korban di ujung desa.

Di sanalah, pelaku Torik menusuk punggung korban. Ketika korban terjatuh karena dipukul pelaku Jahiron dengan tangan kosong, pelaku Torik justru kembali menghujani tubuh korban dengan pisau.

Petani itu sempat melarikan diri dan meminta perlindungan warga. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan dalam perjalanan menuju puskesmas.

Kapolres Musi Rawas AKBP Suhendro mengungkapkan, motif pembunuhan tersebut hanya karena kedua tersangka tak terima ditantang korban berkelahi. Keinginan membunuh ditambah dengan ucapan orang tua korban yang kesal dengan ulahnya.

"Saat bertemu, korban sudah minta maaf, tapi dia terlihat ingin mengambil pisau. Di saat itulah, kedua tersangka membunuhnya," ungkap Suhendro, Selasa (23/4).

Usai kejadian, kedua tersangka menyerahkan diri ke polisi. Mereka dikenakan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

"Bapak dan anak itu mengakui perbuatannya dan menyesal. Tapi proses hukum tetap berlanjut," pungkasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Puncak Arus Balik Lebaran, Menhub Budi ke Maskapai: Hati-Hati Bagasi Penumpang

Puncak Arus Balik Lebaran, Menhub Budi ke Maskapai: Hati-Hati Bagasi Penumpang

Menteri Perhubungan ingatkan maskapai terkait bagasi penumpang saat puncak arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.

Baca Selengkapnya
Main Petasan saat Malam Tahun Baru, Dua Pemuda Terkena Ledakan Jarinya Hampir Putus

Main Petasan saat Malam Tahun Baru, Dua Pemuda Terkena Ledakan Jarinya Hampir Putus

Warga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya