Ditangkap polisi bajak bus kota, 36 siswa SMA mengadu ke KPAI
Merdeka.com - Diduga terlibat dalam aksi pembajakan bus, 36 siswa SMA Negeri 46 Cipete Blok A, Jakarta Selatan langsung dikeluarkan dari sekolah. Puluhan siswa yang duduk di bangku kelas X dan XI tersebut mengadukan nasibnya kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Kejadian bermula pada 17 Oktober lalu, ketika itu mereka 36 siswa berniat menyewa bus untuk berangkat menuju lapangan futsal di daerah Blok M dekat PTIK, Jakarta Selatan. Tiba-tiba, mereka diberhentikan oleh petugas Polsek Kebayoran baru dan dituduh melakukan pembajakan mobil untuk tawuran.
Pengakuan tersebut diutarakan langsung oleh Eris, siswa kelas XI jurusan IPS. Dia mengaku tidak ada niat untuk membajak bus.
"Kondisi motor juga enggak cukup, ada 36 anak habis itu kita berhentiin bus itu kita bayar bukan ngebajak, tiba-tiba diberhentiin sama polisi. Ya kita bubar dan nyari bus untuk pulang, akhirnya kita naik Kopaja 615, nah pas mau naik kita digiring digiring ke Polsek Kebayoran Baru," ujarnya kepada merdeka.com, di kantor KPAI Jalan Teuku Umar No. 10-12, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Sejak kejadian tersebut, 36 langsung siswa diberhentikan pihak SMAN 46. Pemberhentian itu terhitung 25 Oktober lalu, atas tuduhan melakukan tindakan pembajakan terhadap bus kota.
"Alasannya pihak sekolah kita tawuran padahal kita enggak tawuran, kita mau ngadu main futsal antara kelas X dan XI di daerah Blok M dekat PTIK," tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Reynaldi mengaku belum ada satupun sekolah yang menerimanya kembali. Akibatnya, tidak dapat melanjutkan pelajaran dan hanya bisa beraktivitas di dalam rumah.
"Belum dapat sekolah. Kita kayak di keluarin secara halus, pihak sekolah bilang kalau kita enggak pindah enggak dikasih nilai dan enggak naik kelas" ungkap siswa kelas X IPS tersebut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaAda dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca Selengkapnya