Disebut dalam sidang kasus pajak, ini kata Luhut Pandjaitan
Merdeka.com - Menko bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi terkait kemunculan namanya di persidangan kasus suap pejabat pajak. Luhut mengakui membahas masalah pajak sejumlah perusahaan Jepang di Indonesia bersama Ditjen Pajak.
Luhut menjelaskan, pembahasan ini dilakukan karena pemerintah Jepang mengajukan protes atas masalah tersebut. Protes itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jepang saat dirinya melakukan kunjungan ke Jepang. Mereka menilai surat pencabutan pengusaha kena pajak (PKP) terhadap sejumlah perusahaan Jepang telah melanggar ketentuan dan tidak benar.
"Saya pulang ke Indonesia, saya undanglah instansi terkait menanyakan termasuk semua pengusaha-pengusaha Jepang yang besar-besar itu, dengan duta besarnya. Dengan Dirjen Pajak ya dibuka bukunya, setelah dibuka bukunya semua digelar memang Dirjen Pajak salah," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3).
Luhut mengatakan, Ditjen Pajak telah mengakui kesalahan tersebut. Ditjen Pajak juga menawarkan surat pencabutan. Namun, ia membantah telah meminta surat pencabutan seperti yang terkuak di persidangan kasus dugaan suap pejabat pajak di Pengadilan Tipikor Jakarta pada awal pekan ini.
"Surat pencabutan atas inisiatif Ditjen Pajak. Mereka bilang akan dicabut ya, silakan dicabut. Pertanyaan saya bisa kapan? Bisa hari ini enggak?" katanya.
Menurut Luhut, untuk mendalami kasus pajak perusahaan Jepang harus dilakukan dengan hati-hati.
"Jangan sampai kasus Chevron, mengenai pembayaran pada tahun 2012 terulang. Nah inilah yang saya bilang konsistensi kita sebagai pemerintah tidak boleh naik turun," ujarnya.
Mantan Menko Polhukam ini mengaku tak terlibat jauh dalam surat pencabutan tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Ditjen Pajak. Terkait namanya yang disebut dalam persidangan, ia tak mempermasalahkannya. Sebab, ia menilai hal itu sebagai risiko atas jabatannya sebagai menteri.
"Itulah kerjaan kita, kalau mau meluruskan-meluruskan pastilah ada yang nyomot sana sini. Wong semuanya terbuka kok," tukasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi
Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca SelengkapnyaContoh Ucapan Terima Kasih Sudah Dijenguk, Bikin Kerabatmu Merasa Dihargai
Ucapan terima kasih yang diberikan juga bukan hanya sekedar kata-kata, namun menjadi ungkapan tulus dan penuh rasa syukur atas perhatian.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa
Sehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPuan Buka Peluang Ganjar Merapat ke Kubu Anies Bila Pilpres Dua Putaran
Puan menyebut, yang terpenting saat ini Pilpres berjalan baik,lancar dan juga jujur.
Baca Selengkapnya7 Tanda Penuaan Dini pada Wajah dan Pemicunya, Cegah Sebelum Terlambat
Tanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.
Baca SelengkapnyaPantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca Selengkapnya70 Pantun Lucu Bahasa Jawa yang Kocak dan Bikin Ngakak, Punya Makna yang Dalam
Merdeka.com merangkum informasi tentang 70 pantun lucu bahasa Jawa yang kocak dan bikin ngakak, serta punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca Selengkapnya