Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dipo Alam, gagak hitam, mata dangkal dan ucapan SARA

Dipo Alam, gagak hitam, mata dangkal dan ucapan SARA Dipo Alam. merdeka.com

Merdeka.com - Bukan kali ini saja Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menyerang rohaniwan, seperti Franz Magnis-Suseno. Sebelumnya, Dipo juga pernah melontarkan kalimat pedas kepada pemuka lintas agama.

Dua serangan itu dilakukan Dipo bukan tanpa alasan, tapi dengan satu alasan: membela atasannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Serangan pertama Dipo itu dilakukan pada awal tahun 2011, untuk merespons kritik gerakan para rohaniwan lintas agama yang mempublis 18 kebohongan Presiden SBY. 18 Kebohongan SBY, menurut para rohaniwan, antara lain angka kemiskinan yang semakin meningkat, penegakan HAM yang tidak ada tindak lanjut hukumnya dan pengabaian terhadap kasus kekerasan fisik yang mengatasnamakan agama.

Melihat bosnya diserang seperti itu, Dipo kemudian menyebut para tokoh lintas agama itu sebagai: "Gagak hitam pemakan bangkai yang tampak seperti merpati berbulu putih."

"Saya katakan, mereka gagak hitam, karena mereka terkontaminasi dengan gerakan politik," kata Dipo saat itu.

Kritik balik Dipo lantas ditanggapi oleh mantan Ketua PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, salah satu tokoh yang ikut mempublis 18 kebohongan SBY.

"Saya katakan, dengan pernyataan itu menunjukkan dia seorang yang kreatif tetapi destruktif dan telah kehilangan hati nurani," tegas Buya Syafii, sapaan akrabnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin juga menilai pernyataan Dipo itu hanya menunjukkan kekerdilan politik belaka.

"Maka saya tidak mau terjebak dan tidak mau menjadi orang kerdil. Maka saya sikapi dengan senyum saja. Karena menuduh orang congkak tapi justru dirinya membuktikan kecongkakan itu," kata Din saat itu.

Setelah ucapan pedas 'burung gagak' dulu, baru-baru ini Dipo menyerang Franz Magnis Suseno, rohaniwan Katolik, yang sebelumnya mengkritik pemberian World Statesman Award kepada Presiden SBY.

Dalam suratnya kepada The Appeal of Conscience Foundation, lembaga di AS pemberi penghargaan untuk SBY, Franz Magnis memang mengritik kepemimpinan SBY yang dinilainya abai terhadap kekerasan terhadap kaum minoritas Ahmadiyah dan Syiah.

Untuk menyerang Frans Magnis, Dipo menggunakan lontaran berbau SARA yang memunculkan sentimen Islam dan non-Islam. Sentimen itu bermula dari kicauan Dipo di Twitter. Di media sosial itu, Dipo membela SBY atas kritik Franz Magnis-Suseno, pastor yang juga Guru Besar Filsafat STF Driyarkara.

"Konflik intra Islam sudah ada sejak dulu, tidak perlu dibesarkan isu minoritas ditindas mayoritas. Yang kita tentang adalah tindak kekerasan," kata Dipo membela SBY lewat akun Twitter-nya, @dipoalam49.

Nah, dalam kicauan selanjutnya barulah Dipo mulai menyinggung latar belakang Franz Magnis yang non-muslim.

"Masalah khilafiyah antar umat Islam di Indonesia begitu banyak, jangan dibesarkan oleh yang non-muslim seolah simpati minoritas diabaikan," kicau Dipo.

Tak cukup di situ, mantan Ketua Umum Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia ini juga berkicau, "Umaro, ulama dan umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari liat ke depan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang non-muslim FMS."

FMS di akhir kicauan Dipo itu diduga kuat merujuk pada Franz Magnis-Suseno. Kepada Romo Magnis, Dipo juga sudah menyebut WNI kelahiran Jerman itu "matanya dangkal." Atas ucapan pedas itu, Romo Magnis enggan berkomentar dan meminta masyarakat menilai sendiri ucapan pembantu presiden SBY itu.

Sama dengan ucapan 'burung gagak' dulu, ucapan SARA Dipo Alam kali ini pun menuai kritikan dari sejumlah kalangan. Mulai dari aktivis pluralisme, Jaringan Islam Liberal (JIL), sampai PKS.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Sembelit dan Diare Biasa Dialami saat Liburan, Ini Penyebabnya

Sembelit dan Diare Biasa Dialami saat Liburan, Ini Penyebabnya

Masalah pencernaan bisa menjadi masalah pada saat sedang liburan. Ini penyebab mengapa hal tersebut rawan terjadi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Diam-Diam Bertemu SBY Jumat Malam, Bahas Apa?

Prabowo Diam-Diam Bertemu SBY Jumat Malam, Bahas Apa?

Prabowo Subianto ternyata diam-diam bertemu dengan SBY Jumat malam

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dilaporkan Usai Serang Prabowo Soal Lahan, Anies: Kita Serahkan Kepada Bawaslu

Dilaporkan Usai Serang Prabowo Soal Lahan, Anies: Kita Serahkan Kepada Bawaslu

"Sebagai warga negara tentu berhak melaporkan. . Kami serahkan kepada Bawaslu," tuturnya," kata Anies

Baca Selengkapnya
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.

Baca Selengkapnya
13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN

Tak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN

Bendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin

Ini Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin

Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.

Baca Selengkapnya
Ditemani Lagu ‘Di Bawah Sinar Bulan Purnama’, Ini Alasan Prabowo Berenang Menunggu Quick Count

Ditemani Lagu ‘Di Bawah Sinar Bulan Purnama’, Ini Alasan Prabowo Berenang Menunggu Quick Count

Prabowo Subianto menyempatkan untuk berenang pagi tadi setelah mencoblos di TPS 033

Baca Selengkapnya