Dipicu rebutan cewek, caleg Demokrat dikeroyok belasan polisi
Merdeka.com - Diduga dipicu persoalan rebutan seorang perempuan, 12 orang yang diduga dari Satuan Sabhara Polrestabes, Semarang melakukan aksi brutal. 12 orang yang diduga anggota itu melakukan dan pelemparan kepada warga yang sedang santai di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (18/10) lalu.
Akibatnya, tiga pemuda satu di antaranya calon legislatif (caleg) DPRD Kota Pekalongan asal Partai Demokrat mengalami luka-luka. Ketiga korban tersebut adalah Dian Dwi dan Noka keduanya Warga Kabupaten Pati serta Arya Bimo yakni Caleg DPRD Kota Pekalongan. Akibat tindakan brutal itu, ketiga korban mengalami luka di bagian kepala, tangan dan badan.
Dian pemuda yang juga tinggal di Gunungpati, Minggu (24/11) kepada merdeka.com mengaku, pemukulan terjadi pada Jumat (18/10) lalu.
"Saat itu, saya bersama korban lain dan teman-teman lainnya sedang santai menikmati keindahan Jalan Pahlawan di malam hari. Sekitar pukul 04.00 WIB, didatangi Handoko salah satu anggota Polrestabes Semarang. Dia (Handoko) datang dan bermaksud mengajak Weni untuk ke diskotek, namun karena ditolak maka terjadilah cek cok. Karena tidak mau dan untuk menghindari cek cok lanjut, Handoko kita minta dengan baik-baik untuk pergi," tuturnya.
Handoko menurut dan pergi. Namun, di luar dugaan tidak lama kemudian datang belasan pemuda yang mengenakan penutup wajah dan helm ke tempat mereka sedang santai.
"Sekitar 20 menit kemudian terjadi insiden cek cok, belasan pemuda datang dan melakukan pemukulan menggunakan tongkat knot yang biasa digunakan polisi. Tidak itu saja, mereka juga melempari menggunakan paving secara membabi-buta," aku Dian.
Akibat dilempar paving, dirinya dan korban lain berusaha menghindar dengan bersembunyi di dalam saluran air. Namun, pelemparan terus berlanjut sehingga keduanya kemudian lari masuk dan berlindung ke dalam mobil milik orang yang sedang berada di Jalan Pahlawan.
"Kami sembunyi di mobil orang dan ternyata mobil dipukuli dan dilempar sehingga kaca pecah," ungkapnya.
"Awalnya kita cuma berpikir mereka juga club motor yang sama-sama ingin melihat keindahan malam. Tapi ternyata mereka melakukan penyerangan," keluhnya.
Pemukulan dan pelemparan paving, aku Dian, sudah dilaporkan di Mapolrestabes Semarang. Kita sudah laporkan kejadian tersebut ke Polrestabes," tambahnya.
Arya Bimo saksi yang juga korban pemukulan lainnya mengungkapkan, saat kejadian dirinya bermaksud melerai. Namun menurutnya, pelaku tidak mengindahkan upaya untuk menghentikan insiden tersebut.
"Saya yang bermaksud melerai juga jadi korban pemukulan. Saya tentu siap jadi saksi karena sudah menjadi korban," aku Bima caleg Partai Demokrat di Kota Pekalongan ini.
Selain itu akibat kejadian itu, salah satu mobil Hyundai Atoz milik Shinta anak Polisi di Polda Jateng dengan plat nomor AA-9400-LS juga rusak.
Bimo menambahkan, selain dari kondisi fisik pelaku yang mayoritas berambut cepak dan tegap, Handoko saat ditemui juga mengakui perbuatan tersebut. Dirinya meyakini jika para pelaku adalah anggota aparat kepolisian karena para pelaku hampir semua berpotongan cepak. Apalagi, beberapa korban kenal dan sudah sempat menemui salah satu pelaku Handoko yang ikut mengeroyok.
"Saya lihat mereka potongan bros semua. Selain itu, tongkat yang dipakai seperti tongkat polisi. Dan hal ini diperkuat saat saya temui Handoko juga mengaku terlibat atas insiden pengeroyokan," pungkas Bimo
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca Selengkapnyabarang bukti mobil Honda Jazz tersebut diduga kuat merupakan hasil curian yang akan dilakukan transaksi jual beli oleh para pelaku di jalan Pagar Alam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaTak menggunakan mobil dinas dan lampu sorotan, Yehu justru memilih naik kereta seorang diri.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca SelengkapnyaSaksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca Selengkapnya