Dinilai tak punya naluri keibuan, Ratu Atut diminta mundur
Merdeka.com - Puluhan mahasiswi yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Banten melakukan aksi unjuk rasa di Ciceri, Kota Serang. Dalam aksinya mereka mendesak Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mempunyai naluri keibuan dengan menelantarkan rakyatnya.
Puluhan mahasiswi tersebut melakukan orasi di perempatan Ciceri, dengan membawa spanduk besar dukungan untuk KPK mengusut kasus korupsi di Banten. Selain itu, mereka juga melakukan penggalangan tanda tangan dukungan perempuan di Banten untuk KPK.
"Atut sebagai gubernur perempuan pertama tidak membuat kami bangga. Karena Atut yang seharusnya mempunyai sifat keibuan, malah tega menelantarkan nasib rakyat Banten," ujar salah satu mahasiswi dalam orasinya.
Nanis, juru bicara mahasiswi, menegaskan bahwa Atut sudah tidak layak menjadi gubernur dengan segala dugaan korupsinya. Atut telah menelantarkan rakyatnya, dengan bukti Banten menjadi provinsi dengan balita penderita gizi buruk cukup tinggi dan masih banyak masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan.
"Kebanyakan rakyat Banten di wilayah selatan berada di desa tertinggal. Mereka juga berada di taraf kemiskinan. Atut sudah tidak layak memimpin Banten dengan dugaan korupsinya dan karena itu juga mencederai citra kaum perempuan," tegas Nanis.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaLokasi ini jadi salah satu destinasi sejarah untuk mengenang kejayaan Kesultanan Banten yang pernah berkuasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surat penunjukkan Menlu ad interim itu ditandatangani oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan mulai berlaku sejak Jumat, 19 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengajak semua relawan dan kader partai pengusung AMIN menggerakkan yang paling bawah untuk menang tebal di Banten.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBawaslu: Anggota Legislatif Terpilih Harus Mundur Ketika Ditetapkan jadi Calon Kepala Daerah!
Baca SelengkapnyaArief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaKapolresta Manado Kombes Julianto P Sirait diperiksa Propam Polda Sulut
Baca Selengkapnya