Din Syamsuddin ogah jadi Ketum PP Muhammadiyah lagi
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, memastikan tidak bakal maju lagi memperebutkan jabatan itu dalam Muktamar ke-47 bakal diselenggarakan pada 3 sampai 8 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebab, sesuai Anggaran Dasar PP Muhammadiyah, ketua umum sudah menjabat dua periode berturut-turut menjabat tidak diperkenankan menduduki posisi sama di masa berikutnya.
"Saya sudah menyatakan sikap pribadi untuk tidak bersedia mencalonkan diri dengan tidak mengembalikan formulir," kata Din kepada wartawan usai Konsolidasi Organisasi dan Ortom Muhammadiyah se-Jawa Timur di Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Surabaya, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (14/2).
Namun, Din nampaknya masih mengincar kedudukan di PP Muhammadiyah. Dia berminat mengisi posisi ketua di antara 13 ketua PP Muhammadiyah, sekretaris, atau bendahara asal dicalonkan oleh anggota Tanwir lain.
"Alhamdulillah, masih ada yang mencalonkan saya sebagai ketua. Awalnya memang dilema, tapi setelah Istikharah, saya tetapkan tidak maju meski tiga kali surat peringatan pengembalian formulir dari panitia pemilihan turun," ucap Din.
Kendati tidak duduk di posisi struktural PP Muhammadiyah, tapi Din yang merupakan kelahiran Sumbawa itu menegaskan tetap mengabdi sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah di salah satu kecamatan di Cilandak, Jakarta Selatan.
"Kebetulan saya tinggal di sana dan tercatat sebagai salah satu pemrakarsa pendirian PCM baru. Saya akan mengabdi di sana dan mengajukan sebagai calon ketua, itupun kalau saya terpilih dalam musyawarah cabang," ujar Din.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu bahkan menyarankan kepada pimpinan-pimpinan Muhammadiyah saat ini untuk melakukan penyegaran, dan memberi kesempatan kader-kader potensial maju sebagai pengurus PP. Menurut dia, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia itu memiliki banyak tokoh yang mampu berjuang dan berdakwah, tapi belum memiliki kesempatan.
"Kalau mau dinamis, dari 13 ketua sekarang, seperdua di antaranya diganti oleh kader baru dan seperdua lainnya tetap pengurus lama. Ibaratnya, berbagi berjuang dan berdakwah lewat Muhammadiyah," papar Din.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam orasinya, Din menyoroti sejumlah gugatan yang diajukan AMIN dianggap tidak beralasan oleh hakim MK.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PKB ini menilai, PKS mempunyai nama partai yang sesuai dengan isu visinya yakni keadilan, sejahtera yang harus diwujudkan secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa sejumlah warga yang ia lewati
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Din sempat ambruk saat hendak menunaikan salat Zuhur berjemaah di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaSuara rakyat yang dipercayakan kepada AMIN harus dikawal hingga akhir.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN menilai Prabowo-Gibran tidak dapat ditetapkan sebagai calon presiden-wakil presiden apabila gugatan sengketa Pilpres 2024 dikabulkan MK.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaSamiruddin menyebut berdasarkan pengamatan bulan tersebut, Ramadan 1445 H berjumlah 29 hari
Baca Selengkapnya