Din Syamsuddin imbau pemerintah pinjamkan pulau buat kaum Rohingya
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, meminta pemerintah Indonesia mau berbaik hati meminjamkan sebuah pulau buat menampung sementara para pengungsi muslim Rohingya. Menurut dia, hal itu bisa dilakukan mengingat di tanah air tersebar 17 ribu pulau dan hanya setengahnya yang dihuni.
Din mengatakan, dia menyarankan hal itu karena berkaca dari Pancasila. Menurut dia, dasar negara itu mengajarkan bangsa ini rendah hati dan bersedia membantu bangsa lain bila sedang tertindas.
"Menurut Pancasila, dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, pemerintah Indonesia harus menerima, menyantuninya, melayani, dan membantu. Perlu sediakan pulau khusus kalau perlu. Indonesia ada 17 ribu pulau, hanya 50 persen dihuni," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu usai menghadiri Asian Conference of Religions for Peace di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (3/6).
Din memberikan sedikit kilas balik. Di masa lalu, lanjut dia, Indonesia juga pernah membantu para pengungsi asing dengan meminjamkan sebuah pulau buat dihuni sementara. Yakni bagi imigran korban perang Vietnam. Saat itu mereka ditempatkan di Pulau Galang, Batam. Selama 18 tahun, orang-orang Vietnam terpaksa angkat kaki karena konflik bersenjata di negara mereka dan menetap sementara di sana, sebelum akhirnya Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa bagi Pengungsi (UNHCR) memutuskan memindahkan mereka ke negara lain.
"Dulu dipinjamkan untuk pengungsi Vietnam di pulau Galang, baru diurus masalahnya di negara asal," ujar Din.
Menurut Din, etnis Rohingya saat ini dalam keadaan tertindas dan mengalami diskriminasi di negara asal mereka, Myanmar.
"Ini harus selesai. Maka negara ASEAN, khususnya Indonesia, harus mendesak Myanmar itu harus memberi pengakuan untuk mengakui mereka," lanjut Din.
Din mengatakan, telah mendesak perwakilan Myanmar menuntaskan masalah diskriminasi kaum Rohingya.
"Kebetulan hari ini juga tokoh agama muslim dan Buddha Myanmar. Kita ingin terlibat aksi kemanusiaan. Saya kira enggak ada cara lain, harus tekan terus Myanmar, karena mereka negara di ASEAN juga," ucap Din.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaDinas Perdana, AHY Dampingi Jokowi Resmikan Bendungan Lokak di Sulut
AHY mengatakan ingin meninjau langsung kantor-kantor Kementerian ATR/BPN yang ada di daerah.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua TKD AMIN: Rakyat Sumbar Kecewa Prabowo ke Jokowi, Kita Yakin Pemilih Pindah Dukung Anies
Ketua TKD AMIN mengklaim pemilih di Sumatera Barat kecewa dengan Prabowo Subianto merapat ke Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji
Mahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Bali Adukan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu
Timnas AMIN menduga ada kecurangan penggelembungan suara yang dilakukan oleh paslon lainnya di Bali
Baca SelengkapnyaSaksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya
Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca Selengkapnya