Din minta istilah 'Gerakan Transnasional' tak dipersepsikan negatif
Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin meminta agar istilah gerakan transnasional tidak diperspepsikan negatif seolah-olah sebagai antitesa gerakan nasional.
Hal ini disampaikan Din Syamsuddin menjawab pertanyaan wartawan tentang upaya Muhammadiyah menjadi gerakan transnasional saat konferensi pers usai pembukaan sidang tanwir di auditorium kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu, (1/8).
Kata Din, sejatinya Islam dan agama lain di Indonesia masuk dengan jalan transnasional. Islam tidak boleh berkutat pada satu ruang saja, tetapi justru harus meluas karena Islam dianut mayoritas penduduk di Indonesia.
Bahkan, imbuhnya, Muhammadiyah sudah ada di tujuh negara dan masuknya tidak sengaja karena memang jadi kebutuhan. "Soal gerakan transnasional, saya sendiri lebih senang disebut Islam global," tuturnya.
Sementara terkait hal-hal yang akan dibahas dalam Muktamar Muhammadiyah ke 47 nanti ini, kata Din Syamsuddin, tentu masalah kemaslahatan umat. Di antaranya soal isu keberagaman yang belum subtantif.
Din tidak merinci perihal isu keberagaman ini tetapi dia memastikan bahwa intinya yang akan dilakukan adalah meluruskan kiblat bangsa. Dia memberi satu contoh di antaranya tentang masalah krisis air.
Menurutnya, Muhammadiyah telah mengajukan Yudisial review ke Mahkamah Konstitusi dan diterima perihal UU yang menyangkut air.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaKonvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaAnies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnya