Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dimakan karat, puluhan pusaka raja-raja Jawa dijamas

Dimakan karat, puluhan pusaka raja-raja Jawa dijamas Keris dijamas. ©2013 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Puluhan pusaka kuno dari zaman Majapahit, Pajajaran, dan Mataram, koleksi Museum Radya Pustaka Solo dijamas (dicuci). Prosesi jamasan 50 pusaka berupa keris, pedang, mata tombak, kujang, golok dan senjata lainnya ini dilakukan di halaman museum setempat.

Ketua Komite Radya Pustaka, Poernomo Subagyo mengatakan jamasan pusaka diprioritaskan untuk pusaka yang kondisinya sudah banyak dimakan karat. Puluhan pusaka kuno tersebut beberapa di antaranya adalah milik raja-raja di pulau Jawa.

"Di Museum ini ada sekitar 500 pusaka kuno. Namun tidak semua koleksi dijamas, hanya yang dianggap perlu saja karena sudah cukup berkarat," jelas Poernomo, Senin (18/11).

Menurut Poernomo, jamasan tersebut merupakan salah satu cara untuk merawat benda-benda bersejarah. Termasuk benda yang dianggap memiliki tuah. Dalam tradisi masyarakat Jawa, jamasan pusaka menjadi sesuatu kegiatan spiritual yang cukup sakral dan dilakukan hanya dalam waktu tertentu saja.

Sementara itu, penanggung jawab jamasan, Empu Daliman Puspo Budoyo (50), mengatakan jamasan itu adalah untuk menghilangkan kerak atau karat yang menempel pada benda pusaka.

"Seperi koleksi museum yang langka, perawatan dan proses pembersihan harus dilakukan secara istimewa dan hati-hati. Mengingat benda-benda tersebut mempunyai nilai sejarah yang tinggi," katanya.

Menurut Daliman, prosesi jamasan kali ini merupakan proses lanjutan. Sebelumnya, koleksi tersebut sudah direndam dalam air kelapa selama 10 hari. Proses selanjutnya yakni pusaka tersebut dibersihkan dengan jeruk nipis dan dilumuri dengan minyak agar tidak dimakan karat.

"Proses pembersihan harus sangat hati-hati, kuasnya juga menggunakan kuas khusus. Harus cermat dan teliti mengingat ini koleksi langka," paparnya.

Lebih lanjut Daliman mengatakan, usai dibersihkan dan kering pusaka dimasukkan ke larutan warangan sekitar 54 menit. Pusaka yang selesai dibersihkan dan kering, diberikan minyak cendana atau melati.

"Tujuannya adalah untuk melapisi bilah keris. Wangi-wangian, minyak cendana dan melati ini juga untuk menghambat pertumbuhan karat pada keris," pungkasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul

Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.

Baca Selengkapnya
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang
Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang

Berkunjung ke museum yang terletak di Sumatera Selatan ini terdapat ribuan jenis koleksi dari zaman pra-sejarah hingga masa kerajaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan
Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan

Ia mendirikan museum kecil untuk memajang koleksi serangga.

Baca Selengkapnya
Sadis, ART di Jakarta Timur Disiksa Pakai Setrika Oleh Majikannya
Sadis, ART di Jakarta Timur Disiksa Pakai Setrika Oleh Majikannya

Warga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.

Baca Selengkapnya
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung

Baca Selengkapnya
Menang Baju Adat Terbaik, Kaesang hingga Sri Mulyani Dapat Hadiah Sepeda dari Jokowi
Menang Baju Adat Terbaik, Kaesang hingga Sri Mulyani Dapat Hadiah Sepeda dari Jokowi

Kaesang memakai baju adat Minahasa, Sulawesi Utara. Sedangkan Sri Mulyani Soe dari Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Mengulik Jejak Keramik di Masa Lalu, Banyak yang Berasal dari Negeri Cina
Mengulik Jejak Keramik di Masa Lalu, Banyak yang Berasal dari Negeri Cina

Temuan keramik di Indonesia banyak yang berasal dari Dinasti Tang, tepatnya sekitar 1.200 tahun silam.

Baca Selengkapnya
Lima Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jakarta, Lengkap dengan Harga Tiket Terbaru
Lima Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jakarta, Lengkap dengan Harga Tiket Terbaru

DKI Jakarta sendiri merupakan salah satu kota tujuan wisatawan untuk kegiatan liburan.

Baca Selengkapnya