Digusur, warga Pulogadung telah diberi uang kerohiman Rp 25 juta
Merdeka.com - Eksekusi ratusan rumah di Kampung Srikandi RT 07 RW 03, Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, sempat mengalami ketegangan. Sebab, warga melakukan perlawanan kepada petugas Satpol PP dan polisi.
Bahkan seseorang yang mengaku sebagai kuasa hukum warga, Suhadi mengancam PT Buana Estate sebagai pemilik lahan ke Komnas HAM karena telah melanggar HAM.
Namun ancaman itu tak diambil pusing pihak PT Buana Estate. Melalui kuasa hukum PT Buana Estate, Ariyono Sitorus, mengatakan eksekusi dilakukan pukul 07.00 WIB untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Makanya kita lakukan pagi hari dan itu sah-sah saja," katanya di lokasi penggusuran, Rabu (22/5).
Menurutnya, persoalan ini sudah terjadi sejak 2003 lalu. Dia mengatakan, PT Buana Estate sudah memberi uang kerohiman sebesar Rp 25 juta kepada tiap pemilik rumah agar mau pindah dari lahan miliknya.
"Tapi kita sempat ditipu juga, ada 50 orang yang mengklaim warga sini tapi ternyata bukan warga sini," katanya.
Dia mengatakan, batas waktu pemberian uang kerohiman tersebut adalah pukul 00.30 WIB tadi. Lewat batas waktu itu, uang kerohiman tak akan diberikan.
"Setelah eksekusi sudah tak ada lagi uang kerohiman," katanya.
"Lahan ini seluas 55.000 meter, yang digunakan warga sekitar 20 ribu meter," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaParah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca Selengkapnya