Digoyang gempa 4,5 SR, warga Alor NTB berhamburan keluar rumah
Merdeka.com - Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah akibat gempa bumi 4,5 Skala Richter di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Barat, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
"BPBD masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa. Sebagian masyarakat kembali ke rumah dan sebagian masih di luar rumah untuk berjaga dari segala kemungkinan gempa susulan.
BMKG melaporkan gempa bumi dengan kekuatan 4,5 SR telah mengguncang Kabupaten Alor pada Minggu pukul 19.56 WIB. Pusat gempa di darat pada kedalaman 57 kilometer di 22 kilometer barat daya Kalabahi, Kabupaten Alor.
BPBD Kabupaten Alor telah melaporkan ke Posko BNPB bahwa gempa terasa kuat selama 3-5 detik.
Sementara itu, banjir bandang menerjang Nagari Sumpur Kudus, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada Sabtu (16/4) malam.
Banjir terjadi akibat curah hujan yang berintensitas tinggi sehingga menyebabkan sejumlah anak sungai meluap. Empat rumah rusak berat dan puluhan rumah terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang yang membawa batu dan lumpur.
BPBD Sijunjung membantu masyarakat membersihkan rumah dan melakukan penanganan darurat.
Banjir bandang juga terjadi di Kota Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan pada Sabtu (16/4) hingga Minggu akibat luapan Sungai Aur.
Ratusan rumah di Kelurahan Pasar II, Pasar III dan Air Lintang, Muaraenim terendam banjir. BPBD Muara Enim masih melakukan pendataan dan penanganan darurat. Tidak ada korban jiwa dan kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.
Di tempat lain, puting beliung menerjang�Desa Kerasian, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Selatan pada Sabtu (16/4) pukul 14.30 WIB. Hujan disertai puting beliung menyebabkan tiga orang luka ringan akibat terkena bangunan roboh.
Sebanyak 20 rumah rusak berat dan 10 rumah rusak sedang. BPBD Kota Baru telah berada di lokasi untuk memberikan bantuan, pendataan dan perbaikan rumah.
"Beragamnya bencana menunjukkan bahwa Indonesia rawan bencana. Kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana masih perlu ditingkatkan agar korban jiwa dapat dikurangi. Perlu dukungan semua pihak dalam penanggulangan bencana. Sebab bencana adalah urusan bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha," kata Sutopo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Getaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui dampak kerusakan akibat gempa tersebut
Baca SelengkapnyaRafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guncangan gempa bumi tersebut terasa sampai Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaTiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnya