Digiring ke mobil tahanan, terdakwa narkoba nekat kabur

Merdeka.com - Amran Fauzi seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang dia punya. Terdakwa kasus narkoba ini nekat melarikan diri saat digiring dari Gedung Pengadilan Negeri (PN) Medan ke mobil tahanan, Kamis (9/8).

Upaya pelariannya bermula ketika Amran bersama sejumlah tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Belawan lainnya digiring ke mobil tahanan yang akan membawa mereka ke Rutan Tanjung Gusta.

Saat dibawa ke luar dari pintu belakang PN Medan, Jalan Candi Prambanan, Amran berjalan paling depan. Pada satu kesempatan dia agak terpisah dari rekannya yang ada di belakang. Rombongan terpecah karena ada pengunjung PN Medan yang menghalangi perjalanan mereka.

Saat itulah Amran berusaha menyelinap ke kerumunan pengunjung. Rompi tahanan dia gulung di tangan sebelum melarikan diri mengarah ke belakang Kodim 0201/BS Medan.

Namun, aksinya segera ketahuan oleh pengawal tahanan (waltah) yang bertugas menghitung jumlah tahanan. Dia melihat Amran melarikan diri dan langsung memberitahukan kejadian itu kepada waltah lainnya. Sedikitnya delapan waltah dari Kejari Belawan dibantu waltah Kejari Medan melakukan pengejaran.

Aksi Amran juga sempat dihentikan personel Kodim 0201/BS Medan, Serka Anang. Namun, Amran tetap berhasil kabur dan membelok ke Jalan Candi Kalasan.

Sekitar 100 meter dari titik pelariannya Amran diringkus. Dia pun hanya pasrah menerima pukulan dan tendangan para waltah.

Seorang waltah yang menolak disebutkan namanya menjelaskan, mereka tidak menyangka Amran ingin melarikan diri. Sebab dia berlaku sopan selama persidangan.

"Akibat perbuatan melanggar hukum ini, kami akan membawanya langsung ke Kejari Belawan untuk diproses," ujarnya.

Usai menangkap Amran dan memasukkannya ke mobil tahanan, waltah langsung membawanya bersama tahanan lain ke Rutan Tanjung Gusta.