Diduga tercemar limbah, jutaan ikan di Kali Surabaya mati
Merdeka.com - Diduga gara-gara tercemar limbah industri, jutaan ikan di Kali Surabaya, Jawa Timur, mati pada Rabu (24/12). Pencemaran kali diduga terjadi di sepanjang Kali Brantas hingga Kali Surabaya.
Menurut Direktur Lembaga Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conversation (Ecoton), Prigi Arisandi, limbah yang mencemari Kali Surabaya itu, diduga kandungan racunnya sangat berat. Ini bisa dilihat dari jumlah ikan yang mati.
"Ikan itu kan indikator biologis, jadi kalau jumlah yang mati jutaan, itu bukan limbah ringan yang mencemari, tapi memiliki kandungan racun yang sangat berat," ungkap Prigi.
Dia melanjutkan, dari pengukuran awal yang dilakukan pihaknya, dipastikan kalau kandungan oksigen air di Kali Surabaya 0 (nol) dan dipastikan mengakibatkan kematian ikan-ikan yang ada di Kali Surabaya dan Kali Brantas.
Sampai sekarang untuk memastikan sumber atau titik awal dari mana limbah itu berasal, masih kata Prigi, tim gabungan dari Ecoton, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur dan Jasa Tirta tengah melakukan penelusuran.
"Kita akan menelusuri beberapa titik industri di sekitar Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto," ujar Prigi.
Sementara itu, pantauan di lapangan, terlihat ratusan warga Surabaya berbondong-bondong menangkapi ikan-ikan mati tercemar limbah industri tersebut. Mereka berjajar di sepanjang sungai untuk mengambil ikan-ikan yang mengapung di sepanjang Kali Surabaya.
Namun, Prigi menyarankan, agar masyarakat tidak memakan ikan mati akibat tercemar limbah industri tersebut.
"Ikan itu mati karena racun limbah, kita sarankan agar masyarakat tidak memakannya, dampaknya akan terlihat puluhan tahun mendatang, tidak langsung sekarang," terang Prigi.
"Ecoton dan beberapa aktivis lingkungan di Jawa Timur mengecam keras pelaku pencemaran yang terjadi di Kali Brantas dan Kali Surabaya," terang Prigi menegaskan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaFosil ikan purba ini ditemukan pada 2004 dan para ilmuwan merekonstruksi kerangkanya.
Baca SelengkapnyaPenemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSebuah parasit mirip ubur-ubur yang ditemukan hidup di dalam otot ikan salmon, ternyata tidak memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaSelain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaFosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca Selengkapnya