Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga tak ada dokter, ibu dan anak meninggal di RSIA Aceh

Diduga tak ada dokter, ibu dan anak meninggal di RSIA Aceh Ilustrasi Ibu Hamil. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Suryani Abdul Wahab warga Desa Lambatee, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar meninggal dunia bersama bayinya di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA). Pasien tersebut meninggal setelah terlambat mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh.

Suami korban, Muslem Puteh (47) mengatakan, istrinya sebelum dirujuk ke RSUZA, terlebih dahulu dirawat di RSIA, Banda Aceh selama 8 jam lebih. Dia tiba di RSIA, Banda Aceh, Senin (28/3) pada pukul 06.00 WIB pagi. Namun hingga pukul 13.00 WIB, tidak ada dokter yang menangani istrinya.

Padahal, kata Muslem, istrinya sudah merasakan sakit jelang melahirkan sejak dari rumah. Bahkan, dia mengaku tak sanggup melihat istrinya yang terus meringis kesakitan, tetapi pihak RSAI tidak melakukan tindakan medis apapun.

Justru yang sering menjenguk istrinya, cerita Muslem, hanya siswa perawat yang sedang praktik. Selebihnya hanya melihat sesekali ke dalam ruangan tempat istrinya ditangani.

"Waktu saya tanya kenapa tidak segera ditangani, mereka bilang nggak ada dokter. Bahkan ada salah satu perawat di situ bilang urusan dokter bukan urusan keluarga pasien," kata Muslem Puteh, di depan Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Darwati A Gani, Rabu (30/3).

Muslem kemudian menceritakan kronologis kejadiannya pada istri mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf. Muslem bahkan tak bisa membendung air matanya keluar saat mengisahkannya. Dia bahkan menyebutkan, kejadian ini telah membuat anaknya dua orang yang masih kecil harus kehilangan kasih sayang seorang ibu.

Dia menambahkan, sempat meminta untuk dioperasi istrinya agar memudahkan melahirkan. Akan tetapi, perawat tidak mengindahkannya. Lagi-lagi alasan mereka dokter belum masuk.

"Kata perawat dokter piket yaitu dr Ulfa sakit, dokter pengganti pun berhalangan," jelasnya.

Pada pukul 19.30 WIB ada pergantian piket di rumah sakit tersebut. Dia kembali mempertanyakan mengapa dokter belum masuk. Akan tetapi perawat lagi-lagi tidak bisa memberikan keterangan yang jelas.

Baru kemudian, petugas piket malam mengeluarkan surat rujukan ke RSUZA, Banda Aceh pada pukul 21.00 WIB. Korban langsung ditangani oleh pihak medis RSUZA dan sekitar pukul 22.00 WIB medis melakukan tindakan operasi.

"Setelah selesai operasi, saya melihat anak saya sudah meninggal. Saya Tanya kenapa seperti ini, kata dokter harusnya istri saya harus dioperasi 8 jam sebelumnya," kata Muslim.

Lanjut Muslem, saat itu istrinya dalam kondisi lemas hingga harus dilakukan transfuse darah. Lalu, salah seorang dokter menjumpainya dan meminta izin untuk mengangkat rahim istrinya.

"Dokter bilang untuk selematkan nyawa istri saya peranakan harus diangkat, saya jawab lakukan apapun untuk keselamatan istri saya," imbuhnya.

Akan tetapi, setelah istrinya menjalani operasi Selasa (29/3) hingga pukul 04.00 WIB, ternyata tidak bisa diselamatkan oleh tim medis. Karena menurut keterangan dokter yang disampaikan pada Muslem, penanganan istrinya terlambat hingga rahimnya sudah hancur.

"Saya sedih, kenapa seperti ini. Harusnya RSIA itu kalau mereka tangani dengan baik, dokter ada di rumah sakit, mungkin nggak seperti ini," ungkap Muslem.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPRA, Darwati A Gani mengatakan, akan mengevaluasi kinerja RSIA, Banda Aceh. RSIA, Banda Aceh ini merupakan milik Pemerintah Aceh.

"Kasus ini akan kami sampaikan pada pimpinan untuk dibahas, ini saya malu bisa terjadi seperti ini," kata Darwati.

Dia meminta kepada Gubernur Aceh, Zaini Abdullah untuk segera melakukan investigasi dan menindak tegas bila ada yang melakukan kesalahan.

"Aneh kalau dokter tidak ada satu pun di rumah sakit. Padahal ada 3 dokter di sini, harusnya mereka tidak ada alasan kalau ada pasien yang membutuhkan," tutupnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR

Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR

Ketiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).

Baca Selengkapnya
Dikeroyok 5 Orang  di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Dikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Digugat Cerai, Pria di Prabumulih Siram Wajah Istri Pakai Air Keras

Tak Terima Digugat Cerai, Pria di Prabumulih Siram Wajah Istri Pakai Air Keras

Tak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.

Baca Selengkapnya
Polisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan

Polisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan

Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto

Baca Selengkapnya
Warga Aceh Utara Tolak Pengungsi Rohingya

Warga Aceh Utara Tolak Pengungsi Rohingya

Warga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.

Baca Selengkapnya
Ayah di Aceh Utara Tega Perkosa Anak Tirinya Berusia 8 Tahun

Ayah di Aceh Utara Tega Perkosa Anak Tirinya Berusia 8 Tahun

Pengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda

Baca Selengkapnya