Diduga memukul, Oesman Sapta dilaporkan ke Polda Metro
Merdeka.com - Pengusaha Oesman Sapta Odang dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Oesman yang juga menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penganiayaan kepada Novel.
"Melapor ke SPK Polda Metro Jaya, Rabu (25/7) sore, usai kejadian sorenya korban (Novel) langsung melapor," kata Kasubdit Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Daniel Bolly Tifaona di Polda Metro Jaya, Jumat (27/7).
Daniel menjelaskan, kejadian pemukulan terjadi pada Rabu (25/7) pukul 15.00 WIB di kantor milik Oesman lantai 19 gedung ICBC, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Novel datang ke sana untuk mengklarifikasi jual-beli rumah di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Jadi awalnya korban datang ke kantor Oesman setelah keduanya mengadakan janji bertemu. Korban masuk ke ruang pribadi Oesman untuk mengklarifikasi," papar Daniel.
Kemudian, menurut keterangan korban saat diperiksa, diketahui Oesman memiliki tunggakan pembayaran sebuah rumah di Jl Denpasar, Kuningan, Jakarta sebesar Rp 14 miliar. Namun, setelah setahun lebih, Oesman tak juga melunasi sisa pembayaran.
Niat Novel bertemu dengan Oesman ditemani oleh seorang notaris untuk mengurus proses AJB (Akta Jual Beli) yang terhambat. Tapi di sana korban malah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.
"Oesman tersinggung karena korban langsung minta agar terlapor (Oesman) melunasi AJB. Akhirnya korban dipukul di bibirnya menggunakan handphone. Akibatnya bibir korban berdarah dan pecah serta harus dirawat di RS Siloam," ujar dia.
Daniel menambahkan, saat ini pihaknya telah memeriksa empat orang saksi, dan korban sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit.
Sementara itu saat dihubungi, Oesman tidak mengakui terkait peristiwa pemukulan tersebut. Menurutnya, kedatangan Novel ke ruangannya tanpa izin.
"Tidak benar saya memukul. Saya cuma mendorong dia. Karena dia masuk ruangan saya tanpa izin saya tidak mau ketemu dia terus, yang saya cari itu Ali Idung, omnya Novel," kata Oesman.
Oesman mengatakan, Ali berutang sebesar Rp 18 miliar kepadanya. Utang-piutang itu sudah ada sejak setahun lalu.
"Awalnya dia bilang mau dikasih rumah, tapi rumah itu surat-suratnya tidak beres dan belum bayar pajak. Rencananya Rabu kemarin bertemu Ali, tapi lagi-lagi yang datang Novel," ujar dia.
Oesman mengatakan, pihaknya berencana melaporkan Novel atas penipuan ke pihak kepolisian.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaTerungkap Motif Pelaku Siram Air Keras-Bacok Pedagang Semangka di Kramatjati hingga Tewas
Polisi akhirnya mengungkap motif pelaku membunuh korban di Pasar Kramatjati.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Polisi Blak-blakan Kronologi dan Motif Pedagang Buah Dibunuh dan Disiram Air Keras
DJ (28) pelaku penyiram air keras hingga pembacokan terhadap Sutomo, pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
16 TPS Kebanjiran di Tangsel Akan Gelar Pemungutan Suara Akhir Pekan Ini
Bawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaIdentitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati
Penetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, ini Tampang Pelaku Pembacok & Penyiram Air Keras Pedagang Pasar Kramat Jati Hingga Tewas
Pelaku pembacokan dan penyiraman air keras di pasar induk Kramat Jati, akhirnya ketangkap, begini tampangnya.
Baca SelengkapnyaMenengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan
Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaTampang Pemuda Aceh Nekat Pasang Bendera Bulan Bintang di Kantor Polisi, Kini Minta Maaf
Pria itu mengaku emosi pada pihak polsek karena penanganan kasus yang dilaporkannya.
Baca Selengkapnya